Pernyataan Elon Musk Soal Anaknya yang Transgender, Merasa Ditipu
Pengusaha teknologi Elon Musk kembali membuat pernyataan mengejutkan terkait hubungannya yang tegang dengan anaknya, Vivian Jenna Wilson yang merupakan seorang transgender. Musk menyatakan bahwa dirinya merasa ditipu oleh apa yang disebutnya sebagai 'woke mind virus'.
Miliarder 53 tahun itu belakangan sering menggunakan istilah 'woke mind virus' sebagai bentuk protesnya terhadap kesadaran sosialnya yang dinilainya terlalu ekstrem. Istilah ini sering digunakan secara kritis oleh mereka yang merasa bahwa ide-ide terkait dengan keberagaman, inklusivitas, seksualitas atau keadilan sosial telah diambil terlalu jauh atau menjadi tidak rasional.
"Saya pada dasarnya ditipu untuk menandatangani dokumen untuk salah satu anak lelaki saya yang lebih tua, Xavier," kata Musk merujuk pada anaknya yang kini telah mengganti nama menjadi Vivian setelah perubahan gendernya, seperti dikutip dari Daily Wire.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini terjadi sebelum saya benar-benar memahami apa yang sedang terjadi, dan kami mengalami masa COVID-19, jadi ada banyak kebingungan. Saya diberitahu bahwa Xavier mungkin akan bunuh diri," tambah pengusaha Tesla itu.
Potret Elon Musk dengan kedua anak kembarnya Griffin & Xaxier pada 2010. (AP Photo/Mark Lennihan) Foto: AP/Mark Lennihan |
Dalam wawancara tersebut, Jordan Peterson, yang menjadi pewawancara untuk Daily Wire, menyebut bahwa narasi tentang tingkat bunuh diri lebih tinggi pada orang transgender adalah sebuah kebohongan. Elon Musk pun menanggapi bahwa orang yang mengkampanyekan narasi tersebut sangat jahat.
"Ini sangat jahat dan saya setuju dengan Anda bahwa orang-orang yang mempromosikan ini harus dipenjara," tanggap Musk.
Ia kini merasa telah dibohongi karena mengizinkan anaknya bertransisi. Musk tampak menyesali mengizinkan putranya itu bertransisi menjadi transgender perempuan.
"Saya ditipu untuk melakukan ini. Tidak dijelaskan kepada saya bahwa penghambat pubertas sebenarnya hanyalah obat sterilisasi," ujarnya.
"Saya kehilangan anak saya, pada dasarnya. Mereka menyebutnya 'deadnaming'. Alasan mereka menyebutnya 'deadnaming' adalah karena anak Anda sudah mati, jadi anak saya, Xavier sudah mati, dibunuh oleh virus woke mind."
Deadnaming adalah istilah yang digunakan oleh orang transgender untuk menyebut orang lain yang memanggil mereka dengan nama asli mereka sebelum bertransisi.
Xavier secara resmi mengubah jenis kelaminnya menjadi perempuan pada 2022. Dia pun mengubah nama menjadi Vivian Jenna Wilson. Elon Musk cukup keras dan menentang perubahan Vivian yang membuat wanita 20 tahun itu mengajukan dokumen pengadilan yang mengungkapkan bahwa dia tidak ingin lagi berhubungan dengan Musk dalam cara apapun.
(kik/kik)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Gagal Ujian Pengacara, Kim Kardashian Jadi Tak Percaya Diri
Cita-cita Lisa BLACKPINK Terwujud, Bintangi Film Action Pertama Sejak Debut
Sinopsis Rambo: Last Blood di Bioskop Trans TV Hari Ini
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
3 Tahun Sakit Punggung Tak Kunjung Sembuh, Kylie Jenner Coba Terapi Ini
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya












































