Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kisah Pria Potong Telinga Jenazah Kakaknya Diam-diam, Alasannya Membagongkan

Mohammad Abduh - wolipop
Jumat, 29 Mar 2024 11:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Pria potong telinga kakaknya
Foto: Dok. A Current Affair
Jakarta -

Seorang pria harus berhadapan dengan hukum setelah melakukan tindakan kriminal memotong diam-diam telinga kakaknya yang sudah meninggal. Apa alasannya?

Pria bernama Jian Zhong Li dari Sydney, Australia, didakwa karena mengganggu upacara pemakaman kakaknya, Jiang Ming Li. Saat pemakaman, Jian Zhong Li menyelinap dengan anaknya ke peti mati saudaranya itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria tersebut membuka peti mati dan memotong telinga kakaknya. Saat disidang atas kasusnya, Jian Zhong Li memberikan alasan yang membagongkan kenapa dia melakukan tindakan tersebut.

ADVERTISEMENT

Zhong Li mengklaim dia tidak punya pilihan lain dalam upaya terakhir untuk membuktikan bahwa keponakannya adalah anak haram. Dia yakin bahwa keponakannya Cheng Zhang Li, anak dari kakaknya yang meninggal, adalah anak haram.

Alasan Li menyebut keponakannya sebagai anak haram lebih membingungkan lagi. Dia curiga karena keponakannya memiliki jenggot yang tumbuh. Sementara di keluarganya, tak ada satu pun anak laki-laki yang memiliki jenggot.

Zhong Li memotong telinga kakaknya untuk melakukan tes DNA pada Zhang Li. Jika dari hasil tes DNA Zhang Li terbukti bukan anak kakaknya, maka menurut Zhong Li, keponakannya itu tidak berhak mendapat warisan rumah senilai satu juta dolar di pinggiran kota Sydney.

Aksi kriminal yang dilakukan Zhong Li pada 2022 itu sidangnya berlangsung hingga kini. Dalam sidang, Zhong Li mengaku mengklaim telah meminta pada kakaknya untuk tes DNA. Tetapi kakaknya menolak. Oleh karena itu dia merasa terpaksa mengambil langkah sendiri.

"Kita tidak bisa memotong sepenuhnya. Saya hanya ingin sampel ... sedikit," katanya seperti dikutip Daily Star.

Zhong Li berpikir bahwa ibunya, yang berusia 91 tahun, seharusnya berhak atas warisan kakaknya. "Ibu harus mendapatkan sedikit perawatan ... karena tempat tinggalnya dalam kondisi yang sangat buruk," ujarnya lagi.

Zhong Li mengaku sebelumnya pernah mengajukan permintaan untuk mendapatkan sampel kulit atau rambut saudaranya. Namun permintaannya ditolak oleh direktur pemakaman.

"Ketika dia pergi, saya menunggu anak saya, dan membuka kantong jenazah ... dan saya hanya memotong sedikit dan sedikit potongan untuk diambil sampel dan menyimpannya," ujar Li.

"Saya tidak suka melakukan hal-hal seperti ini, tetapi saya tidak punya cara lain kali ini karena beberapa jam kemudian dia [akan dikremasi]," tambahnya.

Zhong Li mengaku menaruh potongan telinga kakaknya di kantung plastik yang diletakkannya di dalam kulkas. Dia belum menggunakan potongan telinga itu untuk membuktikan kecurigaannya pada keponakannya.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads