Upacara Pemakaman Aktivis Transgender di Gereja Katedral Jadi Kontroversi

Pada akhir pekan ini, pastor katedral menawarkan misa pemakaman untuk Cecilia Gentili, seorang advokat transgender. Kebaktian tersebut jadi kontroversi dan dipertanyakan.

Sebelumnya, acara pemakamannya yang digelar pada hari Kamis (15/2/2024) sudah cukup menjadi sorotan karena diadakan di gereja Katedral. Komunitas Katolik mengkritik gereja mengadakan misa untuk aktivis transgender yang diketahui seorang atheis itu.

Keuskupan Agung New York mengeluarkan pernyataan: "Katedral hanya mengetahui bahwa keluarga dan teman-teman meminta misa pemakaman untuk seorang Katolik, dan tidak tahu bahwa sambutan dan doa kami akan dihina dengan cara yang tidak sopan.

Komunitas Katolik New York mengeluarkan pernyataannya bahwa acara tersebut tidak sopan dan mencemarkan gereja Katedral St. Patrick. Komunitas itu juga mempermasalahkan pemakaman yang dipimpin oleh pendeta Katolik menyebut Cecilia sebagai perempuan.

Keluarga Cecilia merespons dengan pernyataan yang mengatakan bahwa semua orang seharusnya diterima.

"Kami membawa kehidupan yang berharga dan kegembiraan yang radikal ke dalam Katedral dalam perlawanan bersejarah terhadap kemunafikan Gereja dan kebencian anti-trans. Upacara pemakaman Cecilia Gentili, yang memenuhi bangku gereja dengan cara yang hanya dapat dilakukan oleh Katedral selama kebaktian Paskah dan pemakaman NYPD, merupakan cerminan dari cinta yang dia miliki untuk komunitasnya dan bukti dampak dari advokasinya yang tak kenal lelah," ungkap pihak keluarga.

Cecilia adalah ikon dalam komunitas LGBT. Dia dikenal dan dicintai di komunitasnya karena puluhan tahun menyuarakan keadilan untuk kaum LGBT dan transgender.