Miss Jepang Berdarah Ukraina Melepas Gelarnya Setelah Ketahuan Jadi Pelakor

Karolina Shiino namanya menjadi sorotan setelah kemenangannya menjadi Miss Jepang 2024. Beragam skandal mengikuti kemenangannya. Mulai dari identitasnya yang merupakan darah dari Ukraina hingga rumor menjadi selingkuhan dari pria beristri.

Banyak publik yang mendesak agar asosiasi Miss Jepang untuk memecat Karolina. Setelah gonjang-ganjing rumor menjadi pelakor, Karolina akhirnya memutuskan untuk melepaskan gelar ratu kecantikannya itu. Asosiasi Miss Jepang menerima keputusan Karolina tersebut.

"Kami secara serius merefleksikan tanggung jawab kami dalam menimbulkan serangkaian kekacauan," pernyataan resmi pihak Miss Jepang.

"Permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang terkait, termasuk sponsor dan juri, dan mengatakan penghargaan tertinggi kompetisi tersebut akan tetap kosong hingga tahun ini," tambah pernyataan tersebut.

Karolina Shiino Foto: dok. Instagram/@ karolina0824

Karolina mengakui bahwa dia menjalin asmara dengan pria berprofesi sebagai dokter itu. Menurut laporan, wanita 26 tahun itu mengatakan kepada agensi modelnya Free Wave Co. bahwa dia telah mengakhiri hubungan setelah mengetahui pria itu sudah menikah.

Berbeda dari ucapan Karolina, pihak agensi menemukan fakta bahwa Karolina masih menemuinya setelah mengetahui status perkawinan kekasihnya.

Kontes kecantikan Jepang sebelumnya telah menjadi bahan perdebatan mengenai identitas Karolina Shiino. Dia berdarah Ukraina yang pindah ke Jepang di usia lima. Tahun lalu, Karolina baru mendapatkan warga negara Jepang.

Secara hukum, Karolina sah menjadi pemenang karena dia mendapatkan warga negara Jepang tahun lalu. Meski begitu, perdebatan terus begulir dan organisasi Miss Jepang dikritik terkait definisi kecantikan Jepang yang sejati.

"Orang yang dipilih sebagai Miss Jepang sangat cantik. Namun, saya mengartikan Miss Jepang sebagai seseorang yang kecantikannya mewakili rakyat Jepang. Dia tidak memenuhi definisi itu; kecantikannya berbeda dari kecantikan Jepang," ungkap penulis manga Jepang Mayumi Karuta di X.