Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Irina Shayk Pernah Merasa Terjebak di Tubuh yang Salah, Benci Jadi Perempuan

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Kamis, 09 Nov 2023 16:18 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

PARIS, FRANCE - JANUARY 26: (EDITORIAL USE ONLY - For Non-Editorial use please seek approval from Fashion House) Irina Shayk walks the runway during the Thierry Mugler Haute Couture Spring Summer 2023 show as part of Paris Fashion Week on January 26, 2023 in Paris, France. (Photo by Victor Boyko/Getty Images)
Irina Shayk. Foto: Getty Images
Jakarta -

Model Irina Shayk pernah mengalami krisis identitas saat remaja. Wanita 37 tahun ini merasa terlahir di tubuh yang salah karena pengaruh sang ayah.

Sulung dari dua bersaudari ini bercerita bahwa ayahnya selalu menginginkan anak laki-laki di keluarganya. Hal itu membuat dirinya benci menjadi anak perempuan.

"Ayahku selalu ingin memiliki anak laki-laki. Dia menyayangi kami, tapi ketika dia meninggal, aku merasa seperti, 'Aku harus mengurus keluarga.' Aku selalu berpikir dilahirkan di tubuh yang salah. Aku benci menjadi anak perempuan," tutur mantan kekasih Bradley Cooper ini, seperti dikutip dari Elle.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu satu anak ini kerap bertengkar dengan ibunya karena perbedaan selera berbusana. Ketika sang ibu ingin mendandani putrinya dengan busana bunga-bunga, Irina justru lebih suka warna-warna gelap dan tegas.

PARIS, FRANCE - JANUARY 26: (EDITORIAL USE ONLY - For Non-Editorial use please seek approval from Fashion House) Irina Shayk walks the runway during the Thierry Mugler Haute Couture Spring Summer 2023 show as part of Paris Fashion Week on January 26, 2023 in Paris, France. (Photo by Victor Boyko/Getty Images)Irina Shayk di Fashion Show Thierry Mugler Haute Couture Spring Summer 2023. Foto: Stephane Cardinale/Corbis via Getty Images

"Bukannya aku ingin menjadi anak laki-laki (kala itu), tapi aku merasa seperti berada di tubuh yang bukan milikku," katanya.

ADVERTISEMENT

Terlebih lagi, saat ayahnya meninggal, dia merasa harus mengemban tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Hingga akhirnya Irina memutuskan meninggalkan Rusia, tanah kelahirannya, dan meniti karier di Amerika Serikat.

Setelah ditemukan oleh seorang agen pencari model pada usia 20 tahun, dia memulai kariernya di atas catwalk. Sempat menghadapi tekanan dari para bos di industri modeling untuk menurunkan berat badan, dia menolak untuk mundur dan tetap bertekad mengumpulkan uang, agar tidak harus kembali ke Rusia.

"Saya punya agen yang berkata, 'Kamu harus potong rambut, menurunkan berat badan, dan mengecat rambut jadi pirang. Tentu saja aku menolak, apapun yang terjadi dalam pekerjaanku, aku berpikir, 'Aku tidak akan balik ke Rusia,'" tukasnya.

Irina bercerita bayaran pertamanya jadi seorang model dikirimkan sebagian untuk ibunya. Uang tersebut digunakannya untuk membeli furnitur.

"Dia (ibu) bilang ke semua temannya, 'Putriku membelikanku sofa!'" pungkasnya mengingat masa lalu.

(hst/hst)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads