Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kisah Sedih Bocah Palestina Selamat dari Bom Israel Tapi 14 Keluarganya Tewas

Mohammad Abduh - wolipop
Senin, 16 Okt 2023 18:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Palestinian girl Fulla Al-Laham, 4, who was wounded in an Israeli strike that killed 14 family members, including her parents and all her siblings, lies on a bed as her grandmother sits next to her, at a hospital in Khan Younis in the southern Gaza Strip, October 14, 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Fulla, bocah Palestina selamat dari serangan bom Israel, sementara 14 keluarganya tewas. Foto: REUTERS/MOHAMMED SALEM
Jakarta -

Bocah perempuan Palestina ini selamat saat 14 keluarganya tewas setelah Israel mengebom kawasan rumah mereka di Gaza. Kisah pilunya pun viral mengharu-biru netizen.

Fulla Al-Laham terbangun di salah satu rumah sakit di Khan Younis, Gaza. Sebelumnya dia tak sadarkan diri dan diselamatkan tim medis usai rumahnya hancur lebur terkena bom yang dijatuhkan Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fulla tinggal di Gaza bagian selatan bersama 14 keluarganya. Kini akibat serangan Israel, yang tersisa hanyalah dirinya dan neneknya, Um Muhammed Al-Laham.

ADVERTISEMENT

"Di mana ayahku," begitu bocah perempuan yang wajahnya terluka itu bertanya pada neneknya yang menemaninya di samping tempat tidur rumah sakit tempatnya dirawat.

Um Muhammed Al-Laham tak mampu menjawab pertanyaan Fulla. Dia tak sanggup mengatakan pada cucunya kalau ayah, ibu dan saudara-saudara kandung Fulla telah meninggal dunia.

Wanita tua yang mengenakan hijab itu pastinya juga sangat sedih kehilangan 14 anggota keluarganya. Dia mengatakan serangan bom Israel terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan.

"Tiba-tiba saja tanpa peringatan mereka mengebom rumah di mana ada penduduk di dalamnya. Tidak ada yang selamat kecuali cucuku, Fulla," kata Um Muhhamed Al-Laham seperti dikutip Metro.Co.UK.

Um Muhammed Al-Laham mengaku sudah menyaksikan banyak perang Israel vs. Hamas selama bertahun-tahun. Baginya perang di Oktober 2023 ini adalah yang terberat.

"14 orang syahid, tidak ada yang tersisa kecuali Fulla. Dia tidak mau bicara, hanya berbaring di tempat tidur dan diberikan obat," ujarnya.

Menurut pihak otoritas Gaza, hingga akhir pekan kemarin sudah 2.450 orang tewas karena serangan bom Israel. Dari ribuan orang itu, seperempatnya yang meninggal adalah anak-anak.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads