Pangeran Harry dan Meghan Markle Terluka Serial Dokumenternya Sepi Penonton
Setelah sukses dengan serial dokumenter Netflix pertamanya, Pangeran Harry dan Meghan Markle kembali merilis proyek keduanya yang tayang di platform yang sama. Sayangnya dokumenter yang digarap dua sejoli ini dikabarkan gagal.
'Live To Lead' merupakan serial dokumenter yang menjadi proyek independen Pangeran Harry dan Meghan Markle. Proyek yang digarap bersama Mandela Foundation itu mengangkat tentang sosok-sosok inspiratif dan berpengaruh dunia, mulai dari aktivis lingkungan Greta Thunberg hingga Perdana Menteri New Zealand Jacinda Ardern.
Rilis pada 31 Desember 2022, dokumenter sebanyak 7 episode itu kabarnya gagal mendulang banyak views. Seperti dilansir Daily Star, 'Live To Lead' tidak berhasil menembus Top 100 di daftar tontonan paling diminati di Netflix dalam penayangan perdananya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengetahui hal itu, Pangeran Harry dan Meghan Markle dikabarkan sedih dan terluka. Sebab mereka juga berlaku sebagai produser eksekutif dalam proyek tersebut. Selain jadi produser eksekutif, Duke dan Duchess of Sussex juga muncul sebagai presenter dan narator.
Banyak spekulasi bermunculan tentang penyebab kegagalan dokumenter yang seharusnya menjadi tayangan edukasi dan inspiratif ini. Salah satunya karena kurang promosi.
Tidak seperti dokumenter pertama mereka, 'Harry & Meghan' yang dipromosikan besar-besaran jauh sebelum tayang, 'Live To Lead' justru tidak terdengar gaungnya. Banyak pengguna Netflix yang tidak tahu kemunculan dokumenter tersebut.
"'Live To Lead' dari The Sussexes sangat sedikit mendapat promosi dan exposure dari media, yang mana itu aneh mengingat hubungan dan daftar nama-nama berani dan mengesankan yang terlibat," komentar salah seorang pakar hubungan masyarakat di Amerika Serikat, seperti dikutip dari Daily Star.
"Dengan tidak adanya PR (public relations untuk promosi), rilis di hari Sabtu/liburan, dan tidak ada gosip untuk diberitakan pers, tayangan itu bahkan tidak bisa tembus ke Top 100 acara TV," tambahnya.
Nama Pangeran Harry dan Meghan Markle sendiri tidak cukup kuat untuk mendongkrak rating 'Live To Lead', meskipun keduanya cukup terkenal dan sering diberitakan media. Selain itu penggarapan dokumenter yang cenderung monoton juga jadi salah satu faktor.
"Secara pribadi menurut saya Live To Lead membosankan. Harry dan Meghan tidak dikenal oleh banyak orang sebagai pemimpin besar, mereka lebih dikenal sebagai quitter (orang yang berhenti berusaha, mudah menyerah). Mereka berhenti dari tugas kerajaan dan mereka berhenti di Britania Raya," ujar Pakar Istana Sacerdoti.
Menurutnya, Pangeran Harry dan Meghan Markle belum benar-benar memberikan kontribusi nyata untuk kemanusiaan, tidak seperti orang-orang yang ditampilkan dalam serial dokumenter mereka. Kemunculan keduanya di setiap episode pun tak memberi dampak besar.
"Sudah jelas ada harapan kemunculan mereka bisa menarik perhatian untuk menontonnya karena popularitas, tapi dengan menjadi cameo di sekuens pembuka dalam setiap episode sepertinya tidak cukup membuat orang-orang terus menonton serial tersebut," lanjutnya.
(hst/hst)
Home & Living
Suka Dekor Natal Klasik? Snow Globe Kereta Christmas Music Box Ini Wajib Kamu Lirik
Home & Living
3 Pilihan Hampers Natal yang Praktis untuk Rayakan Momen Bersama Orang Terkasih
Home & Living
Carramica Hampers Xmas Pine Florette: Hadiah Natal yang Bikin Sesuatu Jadi Spesial!
Home & Living
Dekorasi Natal Simple tapi Estetik? Ini 3 Item yang Wajib Kamu Punya Biar Rumah Auto Meriah!
Nyamar Jadi Cowok, Seol In Ah Incar Im Siwan di Drakor My Guilty Human
Busana Kantor Ahn Eun Jin di 'Dynamite Kiss' Picu Kritik, Dinilai Tak Sopan
Cristiano Ronaldo Flexing Tubuh Kekar, Tak Pakai Baju Usai Sauna
Seram! Kylie Jenner Ungkap Rumah Mewahnya Berhantu, Sering Diganggu 'Makhluk'
Nayeon TWICE Kena Angin Jakarta, Cantik Pakai Gaun Mini dan Makeup Natural
Potret Istri Keempat Raja Thailand Cetak Sejarah di SEA Games, Raih Emas
Kaleidoskop 2025
Ini Brand Hijab yang Menguasai Tren 2025, dari Lafiye hingga Na The Label
Viral Verificator
Viral Tren Wedding Anti Foto-foto: Tamu Nyaman dan Tenang Tanpa Update Story
Ketika Kain Perca Bertemu Budaya Dayak di Bali Fashion Trend 2025











































