Mencari inspirasi puisi kemerdekaan untuk menyambut HUT ke-77 RI yang jatuh 17 Agustus 2022 ini? Menyambut dirgahayu RI yang ke-77, berikut berbagai puisi yang penuh semangat juang.
Terdapat ragam puisi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus karya penyair terkenal yang bisa mewarnai hari kebangkitan Tanah Air. Kamu juga bisa mengajarkan anak untuk membacakan puisi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus yang penuh semangat juang.
Biarkan anak membaca puisi kemerdekaan karya para pujangga terkenal Indonesia agar semakin cinta Tanah Air. Puisi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus juga bisa menjadi pilihan untuk mengikuti lomba.
Berikut ragam puisi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus karya pujangga terkenal yang bisa meningkatkan semangat juang saat merayakan dirgahayu RI ke-77.
Puisi Kemerdekaan 1:
Karawang Bekasi
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
Karya: Chairil Anwar
Puisi Kemerdekaan 2:
Hari Kemerdekaan
Akhirnya tak terlawan olehku
Tumpah di mataku, di mata semua sahabat-sahabatku
Ke hati kita semua
Bendera-bendera dan bendera-bendera
Bendera kebangsaanku
Aku menyerah kepada kebanggaan lembut
Tergenggam satu hal dan kukenal
Tanah dimana kuberpijak berderak
Awan bertebaran saling memburu
Angin meniupkan kehangatan bertanah air
Semat getir yang menikam berkali
Makin samar
Mencapai puncak ke pecahnya bunga api
Pecahya kehidupan kegirangan
Menjelang subuh aku sendiri
Jauh dari tumpahan keriangan di lembah
Memandangi tepian laut
Tetapi aku menggenggam yang lebih berharga
Dalam kelam kuat wajah kebangsaanku
Makin bercahaya makin bercahaya
Dan fajar mulai kemerahan
Karya: Sapardi Djoko Damono
Puisi Kemerdekaan 3:
Jakarta 17 Agustus 45 Dinihari
Sederhana dan murni
Impian remaja
Hikmah kehidupan
berNusa
berBangsa
berBahasa
Kewajaran napas
dan degub jantung
Keserasian beralam
dan bertujuan
Lama didambakan
menjadi kenyataan
wajar, bebas
seperti embun
seperti sinar matahari
menerangi bumi
di hari pagi
Kemanusiaan
Indonesia Merdeka
17 Agustus 1945
Karya: Sitor Situmorang
Puisi Kemerdekaan 4:
Kemerdekaan Bangun Peradaban
Jiwa mudamu tentukan nasib bangsamu
Semangat mengobar lindungi manusia
Melenyapkan musuh yang menghadangmu
Jangan biarkan Indonesia bercerai-berai
Lumpuhkan serangan tentara perang
Taruhkan hidupmu di ujung pedang
Mari kita bangun peradaban
Berani bersaing dengan negara lain
Pegang teguh penutan bangsa
Luluh lantahkan manusia yang mengusik keutuhan
Merdeka adalah harga mati
Tidak dapat di beli hanya ingin di hargai
Kesatuan adalah rumpun kerukunan
Mengamankan ciri budaya dan adat istiadat yang dipunya
Jasa pahlawan yang gugur
Terlukis di prasasti
Tanda peristiwa bersejarah
Genggam dan kuasalah demi berdirinya kebebasan
Karya: Yamin
Puisi Kemerdekaan 5:
Apa Kata Bung Hatta
Banyak kata untuk negeri
Terjujur dari jiwa yang murni
Indonesia ada selalu di hati
Terucap pesan yang terpatri
Persatuan satu harus miliki
Jangan pudar karena dari para pembenci
Memecah belah negeri
karena ingin kita dikuliti
Jatuh bangunnya negeri
Ingatlah selalu tertanam di diri
Bersatu padu selalu ada di jiwa kami
Penjajah pemecah belah takut kekuatan ini
Karya: Hati Nurahayu
Puisi Kemerdekaan 6:
Hari Merdeka
Sorak gempita
Di hari Jumat, 17 Agustus 1945
Merdeka..
Merdeka..
Merdeka..
Teriak rakyat di penjuru Indonesia
Alhamdulillah...
syukur...
Jawaban doa dari pejuang selama berabad-abad...
Bebas...
Tak terkekang...
Bangkit...
Geliat roda kehidupan bangsa...
Gelorakan jiwa...
Sucikan nurani...
Tebalkan tekad...
Untuk Negeri tercinta...
Terarah...
Terukur...
Lagu pembangunan
Demi kejayaan Indonesia
Karya: Irham Wahyu S
Puisi Kemerdekaan 7:
Terima Kasih Pahlawan
Karena jasamu kita merdeka
Hidup di ujung barat hingga timur
Tanpa takut dan gugup yang membara
Kau rela mati demi kami
Kau rela miskin demi kami
Kau rela menderita demi kami
Untuk kami kau rela hancur
Berkatmu indonesia bisa merdeka
Mengepak sayap melesat langit
Berkatmu indonesia bisa jaya
Menembus zaman hingga canggih
Tak terbayang jika keberanian itu tak tumbuh di hati kalian
Tak terbayang jika kesabaran itu tak menyertai derita kalian
Tak terbayang jika semangat itu tak membakar bara kalian.
Karya: Rayhandi
Puisi kemerdekaan untuk menyambut HUT ke-77 RI, KLIK HALAMAN SELANJUTNYA.
Simak Video "Video: Make Up Merah Putih untuk 17 Agustus"
(eny/eny)