Milla Jovovich mengungkapkan kesedihan dan patah hatinya setelah invasi Rusia ke Ukraina. Milla memprotes peristiwa yang telah terjadi di tempat kelahirannya itu.
"Negara dan orang-orangku dibom. Teman dan keluarga bersembunyi," ungkap Milla.
Wanita yang lahir di Ukraina itu mengaku bahwa dia juga memiliki hubungan yang dekat dengan Rusia. Meski begitu, serangan Rusia ke Ukraina begitu menakutkan baginya.
"Darah dan akarku berasal dari Rusia dan Ukraina. Aku terbelah dua saat aku menyaksikan kengerian yang terjadi, negara dihancurkan, keluarga-keluarga terlantar, mereka hidup tergeletak di puing-puing hangus di sekitar mereka," ungkap Milla.
"Aku ingat perang di tanah air ayah saya di bekas Yugoslavia dan kisah-kisah yang diceritakan keluargaku tentang trauma dan teror yang mereka alami. Perang. Selalu perang. Pemimpin yang tidak bisa membawa perdamaian. Raksasa imperialisme yang tidak pernah berakhir. Dan selalu, rakyat yang membayar dengan pertumpahan darah dan air mata," tambah aktris 46 tahun itu.
Bintang Resident Evil itu lahir di Kyiv, Ukraina dari seorang ibu Rusia dan ayah Serbia. Milla Jovovich menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Moskow, kota asal Ibunya.
Tahun 1980, ketika dia berusia lima tahun, keluarganya meninggalkan Uni Soviet dan pindah ke London, Inggris sebelum akhirnya menetap di Los Angeles.
Simak Video "Perjalanan Seniman Tato Setelah Larikan Diri dari Perang di Ukraina"
(kik/kik)