Snowdrop Kembali Dikecam, Karakter Jisoo BLACKPINK Selamatkan Mata-mata Korut

Drama Korea Snowdrop menuai kecaman setelah penayangan episode pertamanya. Lebih dari 200 ribu netizen Korea telah menandatangani petisi untuk membatalkan penayangan drama Korea yang dibintangi Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In itu.

Snowdrop telah menuai kecaman sebelum penayangannya sejak Maret 2021. Alur cerita drama Korea Snowdrop yang berlatar tahun 1987 dinilai menyimpang dari sejarah.

Pada tahun 1987, Korea Selatan berada di bawah pemerintahan diktator. Para mahasiswa pun berdemonstrasi agar pemilihan umum diadakan secara adil.

Namun, banyak pengunjuk rasa yang disiksa pasukan militer dengan alibi bahwa mereka adalah mata-mata dari Korea Utara. Sementara Jung Hae In yang menjadi pemeran utama pria drama Korea Snowdrop dikisahkan sebagai mata-mata Korea Utara.

Masalah lain yang muncul adalah pemilihan nama pemeran utama wanita drama Korea Snowdrop. Jisoo BLACKPINK awalnya berperan sebagai Eun Young Cho, seperti nama seorang aktivitis yang berjuang melawan otoritarianisme di Korea Selatan.

Snowdrop Foto: Cho Baegon/Disney+

Sebagai tanggapan, JTBC meyakinkan karakter Jung Hae In tidak terlibat dalam gerakan demokrasi. Pihak stasiun televisi juga mengganti nama karakter Jisoo BLACKPINK yang semula mirip nama aktivis Chun Young Cho menjadi Eun Young Ro.

Kontroversi Episode Pertama Snowdrop

Namun, episode pertama drama Korea Snowdrop yang tayang Sabtu (18/12/2021), memperlihatkan Eun Young Ro (pemain Jisoo BLACKPINK) menyelamatkan mata-mata Korea Utara Im Su Ho (pemain Jung Hae In) dari anggota gerakan pro-demokrasi.

Saat wakil ketua Badan Perencanaan Keamanan Nasional mengejar karakter Jung Hae In, drama Korea Snowdrop memutarkan lagu bersejarah 'Dear Pine' yang melambangkan gerakan pro-demokrasi.

Netizen Korea pun mengirimkan petisi untuk membatalkan drama Korea Snowdrop ke Blue House (kepresidenan Korea Selatan). Dalam petisi itu, netizen Korea menyorot bagaimana drama Korea Snowdrop meromantisasi karakter Jung Hae In yang disangka tokoh pro-demokrasi.

Snowdrop Foto: Cho Baegon/Disney+

"Drama yang menampilkan narasi seperti itu merusak nilai sejarah gerakan pro-demokrasi," demikian pernyataan netizen Korea dalam petisi tersebut.

"Drama ini bisa ditonton di berbagai negara di seluruh dunia lewat layanan OTT (Disney+) dan bisa menanamkan pandangan yang salah tentang sejarah gerakan demokrasi bagi banyak orang luar."

Petisi yang telah ditandatangani lebih dari 200 ribu netizen Korea ini ditutup pada 18 Januari 2022, sebulan setelah penayangan drama Korea Snowdrop. Blue House pun akan meninjau ulang drama Korea Snowdrop.

Sponsor Drama Korea Snowdrop Mundur

Beberapa brand yang menjadi sponsor drama Korea Snowdrop menghentikan kerja sama setelah petisi tersebut dilayangkan, antara lain Teazen (brand teh, tanpa sponsor), Dopyeongyo (brand tembikar), GANISONG (brand fashion), Sarijae (brand kue beras), Hans Plus (pusat perbelanjaan).

Snowdrop Foto: Cho Baegon/Disney+

"Kami tahu pemain dan judulnya, tapi kami tidak mengetahui konten seperti apa yang akan diproduksi. Jadi kamu langsung meminta penanggung jawab (dari drama Korea Snowdrop) untuk mencabut sponsor," demikian pernyataan brand Sarijae dalam laman resmi pada Minggu (19/12/2022).

"Kami meminta pihak drama untuk menghapus logo brand dan semua produk telah dikembalikan. Kami minta maaf karena menimbulkan kekhawatiran karena tidak memperhatikan sponsor," ungkap pihak brand tembikar Dopyeongyo.

Sementara itu, Snowdrop tayang setiap Sabtu dan Minggu pukul 22.30 KST di JTBC. Snowdrop sudah tayang hingga episode dua dan dapat ditonton secara legal dengan subtitle Bahasa Indonesia di Disney+.