Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kali Kedua Ratu Kecantikan Malaysia Dikritik karena Batik, Ini Rekam Jejaknya

Tim Wolipop - wolipop
Kamis, 21 Okt 2021 12:45 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Lavanya Sivaji Miss World Malaysia 2021
Miss World Malaysia 2021 Lavanya Sivaji. Foto: Dok. Instagram
Jakarta -

Miss World Malaysia 2021 Lavanya Sivaji dikritik netizen Indonesia karena mengklaim batik dari Malaysia. Sebelum Lavanya, ratu kecantikan Malaysia ini juga mengalami nasib serupa.

Lavanya Sivaji diserbu kritikan netizen Indonesia setelah mengunggah foto penampilannya memakai gaun malam yang akan dipakainya di malam final Miss World 2021 yang digelar di Puerto Rico pada Desember 2021. Dalam unggahannya Lavanya menyebutkan gaun yang dipakainya merupakan batik Malaysia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kain batik melambangkan keragaman di antara orang Malaysia, dengan berbagai warna, cetakan & desainnya. Oleh karena itu, saya mempersembahkan kepada Anda gaun malam saya untuk Miss World Malaysia 2021 yang terbuat dari kain batik Malaysia," tulis Miss World Malaysia 2021 yang terpilih pada Oktober 2021 itu di akun Instagramnya @lavanyasivaji.

ADVERTISEMENT

Tidak lama setelah membuat unggahan tersebut Lavanya menuliskan permintaan maaf. Dia meminta maaf pada pageant lovers atau pecinta kontes kecantikan dari Indonesia jika pernyataannya itu menyinggung mereka.

"Kepada pageants lovers khususnya di Indonesia yang aku sayangi. Aku harap kalian semua dalam kondisi sehat. Pertama-tama aku ingin meminta maaf jika telah menyinggung siapapun untuk postingan ini. Aku sadar kata Batik berasal dari Jawa begitu juga dengan desain dan sejarahnya," demikian Lavanya Sivaji menulis di unggahan terbarunya.

Namun dalam unggahan terbarunya itu Lavanya Sivaji tak sekadar meminta maaf. Dia juga menjelaskan bahwa batik bukan hanya dikenal dari Indonesia. Menurutnya ada beberapa negara lain yang juga memiliki batik seperti Malaysia, Sri Lanka dan India. Semua negara tersebut dikatakannya memiliki desain dan motif batik sendiri.

"Apakah itu batik dari Malaysia, Indonesia atau negara lainnya, aku akan selalu bangga memakai batik. Aku ingin berterimakasih pada masing-masing dari kalian karena telah mengingatkanku untuk menghargai asal usul budaya dan tradisi kita. Kapanpun aku mengenakan batik, aku bisa merasakan kekuatan dari seorang wanita sejati. Kita punya kekuatan super. Kita seorang penyembuh. Kita seorang ibu," demikian wanita yang dikenal sebagai dokter itu menulis dalam unggahannya.

Meski telah meminta maaf, Lavanya Sivaji tetap diserbu kritik dari netizen Indonesia. Sebab Miss World Malaysia 2021 itu dianggap tidak memahami bahwa batik merupakan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO.

"Batik Indonesia telah resmi diakui UNESCO dan masuk ke dalam Daftar Representatid sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah (Fourth Session of The Intergovernmental Committee) tentang Warisan Budaya Tak-Benda yang dilaksanakan di Abu Dhabi. Salam dari Indonesia," tulis netizen dari Indonesia.

Sebelum Lavanya Sivaji, ratu kecantikan Malaysia Debra Jeanne Poh juga pernah menjadi kontroversi dan diserang netizen Indonesia karena batik. Debra merupakan Miss Grand Malaysia 2018.

Sosok Debra diserang oleh netizen Indonesia saat mengikuti Miss Grand International 2018 di Thailand. Dalam salah satu penampilannya di kontes kecantikan tersebut, finalis Miss Grand International 2018 dari Malaysia itu tampil menggunakan batik.

Debra menggunakan batik dengan motif parang. Atasan batik yang dikenakannya dibuat modern dengan potongan crop-top dan lengan lonceng.

Debra Jeanne Poh, Miss Grand Malaysia 2018 yang dibully karena pakai batik.Debra Jeanne Poh, Miss Grand Malaysia 2018 yang dibully karena pakai batik. Foto: Dok. Instagram/debrajeanne.poh

Pakaian yang ia kenakan dalam rangka karantina Miss Grand International 2018 itu menuai komentar dari netizen Indonesia. Netizen Indonesia geram karena Debra menggunakan pakaian khas dari Indonesia.

"Percuma lu jadi miss missan kalo masih pake batik negara lain terus ngaku" pula," salah satu nyinyiran netizen.

Komenter pedas publik Indonesia semakin memanas setelah senior Debra, pemenang Miss Grand Malaysia 2017, Sendja John membuat pernyataan di Instastory-nya terkait batik yang disebutnya dari Malaysia.

"Gosh batik Malaysian pun mau clim hak milik.. My God please forgive their stupidity," tulisnya di IG Storynya.

Melalui Instagram Story, Debra pun angkat bicara seputar kontroversi dirinya memakai batik motif parang. Dia membantah tuduhan dirinya mengklaim batik adalah busana tradisional Malaysia.

Wanita 22 tahun itu menegaskan dia tidak pernah mengklaim apapun soal batik. Dia hanya memakai batik tersebut yang merupakan rancangan Dona Plant Base, label batik yang berbasis di Malaysia. Dan dia merasa bangga dengan pakaian yang dikenakannya ketika mengunjungi Shwemawdaw Pagoda dan Kanbawzathadi Golden Palace, Myanmar, di sela-sela karantina Miss Grand International 2018.

(eny/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads