Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kontroversial, Ini Wanita Transgender Kembar Pertama di Dunia

Kiki Oktaviani - wolipop
Kamis, 25 Feb 2021 17:00 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Mayla Phoebe
Foto: dok. Instagram/@maylaphoebe09
Jakarta -

Saudara kembar Mayla Phoebe de Rezende dan Sofia Albuquerck menjadi wanita transgender kembar pertama di dunia. Kembar 19 tahun itu sama-sama telah melakukan operasi kelamin mereka pada 13 dan 14 Februari. Mereka kini menjadi kontroversi.

Mayla dan Sofia telah yang terlahir sebagai pria telah melakukan terapi hormon selama dua tahun. Di bawah naungan dokter, akhirnya saudara kembar tersebut melakukan perubahan secara total lewat bantuan operasi.

"Kami selalu melakukan apapun bersama dan baru-baru ini meraih mimpi kami dengan operasi perubahan kelamin, dan menjadi kembar transgender pertama di dunia," ungkap Mayla, seperti dikutip dari The Sun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Si kembar asal Brazil itu kini bahagia dengan perubahan kelamin mereka. "Saat aku melihat organ seksku, aku mereka itu bukan milikku," ucap Mayla.

Mayla PhoebeMayla Phoebe Foto: dok. Instagram/@maylaphoebe09

"Aku selalu mengidentifikasi sebagai perempuan sejak ak berusia tiga tahun. Kamu tahu ketika aku meniup bunga dandelion dan membuat permintaan? Aku meminta kepada tuhan untuk membuatku sebagai anak perempuan," tambah Mayla.

ADVERTISEMENT

Operasi perubahan kelamin Mayla dan Sofia yang berasal dari Blumenau, Brazil itu dibiayai oleh kakeknya. Sang kakek rela menjual rumah demi memenuhi keinginan cucunya untuk operasi perubahan kelamin.

Mayla Phoebe & Sofia AlbuquerckMayla Phoebe & Sofia Albuquerck Foto: Instagram

Kini keinginan Mayla ingin segera lulus dari pendidikan kedokterannya dan bekerja untuk bisa membelikan kakeknya rumah. Meski dari masyarakat Mayla dan Sofia mendapatkan nyinyiran, namun keluarga si kembar sangat mendukung keputusan mereka.

"Keluarga selalu tahu bahwa kami adalah perempuan," kata Mayla.

Perubahan Mayla dan Sofia belum benar-benar diterima oleh masyarakat. Mayla menceritakan bahwa sejak sekolah dia selalu mendapatkan bullying.

"Aku masih takut ada pria di jalanan yang menghina atau menghantamku," tandasnya.

Mayla dan kembarannya itu kini ingin punya masa depan yang lebih terstruktur. Dia berharap bisa membangun keluarga dan memiliki anak dengan cara adopsi.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads