J.K. Rowling Rilis Novel Tentang LGBT, Tagar #RIPJKRowling Ramai di Twitter
J.K. Rowling merilis buku terbaru bertajuk 'Trouble Blood'. Belum ada sehari rilis, novel fiksi karangannya tersebut, menuai kritik.
Cerita yang ditulisnya dengan nama samaran Roebrt Galbraith fokus pada hilangnya seorang wanita yang diduga telah menjadi korban dari Dennis Creed. Karakter tersebut digambarkan sebagai pembunuh berantai yang berpakaian seperti wanita.
J.K. Rowling menggunakan kata transvestite untuk menggambarkan karakter sang pembunuh, Dennis Creed. Istilah itu sebenarnya sudah tidak relevan di masa sekarang dan biasanya dipakai untuk menyebut pria yang terkadang memakai busana wanita. Transvestite berbeda dengan transgender.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak yang menyebut kalau novel tersebut mencoba menginterpretasikan kaum transgender sebagai individu-individu bermasalah dan orang jahat. Padahal yang terjadi selama ini, transgender justru kerap kali jadi korban kekerasan, baik secara fisik maupun verbal.
Seperti dikutip dari Los Angeles Times, para kritikus juga mencatat bahwa 'Trouble Blood' bukanlah novel pertamanya yang memasukkan unsur transphobic (kebencian terhadap kaum transgender atau transeksual). 'Trouble Blood' merupakan buku kelima dari Cormoran Strike, serial novel tentang detektif.
Pada buku keduanya, 'The Silkworm', J.K. Rowling menghadirkan karakter seorang wanita transgender yang belakangan juga kena kritik. Kembali ke masalah 'Trouble Blood', perilisan novel tersebut membuat tagar #RIPJKRowling jadi trending topic di Twitter.
Tagar itu muncul bukan karena penulis serial populer Harry Potter itu meninggal, tapi karena banyak orang menilai, J.K. Rowling sedang menghancurkan kariernya sendiri. Kariernya bisa hancur akibat pemikiran dan sudut pandangnya tentang komunitas LGBT.
Sebelumnya, penulis 55 tahun ini juga dikritik karena cuitannya tentang wanita transgender. Dia menyatakan bahwa wanita transgender bukanlah seorang wanita karena tidak mengalami menstruasi.
Gara-gara cuitan tersebut, publik marah dan menentang pendapat J.K. Rowling. Dia juga dinilai menggunakan pengaruhnya sebagai penulis yang memiliki komunitas pembaca terbesar di dunia untuk melegalkan segala hal pendapatnya.
(hst/hst)
Home & Living
Ravelle Airy Premium Air Purifier HEPA13 + Aromatherapy: Udara Bersih, Mood Tenang, Hidup Lebih Nyaman
Health & Beauty
Wajib Punya! Rekomendasi 3 Sheet Mask Andalan Kulit Lebih Tenang, Lembap, dan Bebas Stress
Fashion
3 Rekomendasi Dompet Kartu Stylish & Fungsional yang Wajib Kamu Punya!
Fashion
3 Padel Bag Stylish & Fungsional yang Bikin Kamu Makin Siap Turun ke Lapangan!
Gagal Ujian Pengacara, Kim Kardashian Jadi Tak Percaya Diri
Cita-cita Lisa BLACKPINK Terwujud, Bintangi Film Action Pertama Sejak Debut
Sinopsis Rambo: Last Blood di Bioskop Trans TV Hari Ini
TikTok Viral Verificator
Kisah Viral Wanita Bangun Rumah dari Nol, Sekejap Ludes Terbawa Banjir Padang
3 Tahun Sakit Punggung Tak Kunjung Sembuh, Kylie Jenner Coba Terapi Ini
Foto: Gaya Bisnis Jennifer Lopez, Tetap Seksi dengan Blazer Tanpa Bra
8 Foto Alyssa Daguise-Al Ghazali Baby Moon di Thailand, Bumil Tampil Stylish
Foto: Pesona Winter aespa yang Digosipkan Pacaran dengan Jungkook BTS
Studi Ungkap Kencan Online Bikin Wanita Tergoda Operasi Plastik, Ini Alasannya











































