Perdana Menteri Wanita Termuda Menikah Setelah 16 Tahun Hidup Bersama

Sanna Marin yang menjabat sebagai Perdana Menteri Finlandia baru saja melangsungkan pernikahan. Delapan bulan setelah terpilih, perdana menteri termuda sepanjang sejarah ini memutuskan untuk meresmikan hubungannya dengan Markus Räikkönen. Meski baru menikah, Sanna dan Markus sebenarnya sudah memiliki satu anak dan hidup bersama selama 16 tahun.

Perdana menteri berusia 34 tahun tersebut baru-baru ini mengumumkan bahwa ia dan Markus telah menggelar perayaan intim untuk meresmikan hubungan mereka. Di tengah pandemi Corona, tampaknya Sanna memilih merayakan momen spesial itu dengan keluarga dan teman terdekat di rumah dinas Kesaränta. Keduanya pun mengunggah foto-foto hari bahagia di Instagram untuk dibagikan kepada masyarakat.

"Aku sangat senang dan bersyukur aku bisa berbagai hidupku dengan pria yang aku cintai. Kami telah melihat dan menjalani banyak hal bersama, berbagi kebahagiaan dan kesedihan, dan mendukung satu sama lain saat masa-masa sulit dan diterpa badai," tulis Sanna Marin mengenai suaminya yang merupakan seorang pemain bola.

[Gambas:Instagram]

Dalam dua foto yang diunggahnya, Sanna terlihat cantik dengan gaun pengantin putih yang elegan. Dress lengan panjang berbahan sutra itu adalah rancangan desainer Finlandia, Annie Ruuth. Dalam salah satu foto, Sanna juga terlihat mengenakan veil transparan yang melengkapi tampilan pengantinnya.

Sanna dan Markus sudah lama berpacaran dan memiliki satu anak perempuan bernama Emma yang berusia dua tahun. Seperti kebanyakan istri dan ibu, Sanna kerap berbagi resep dan foto-foto keluarga, termasuk saat sedang menyusui di Facebook. Hal itu pun dinilai menyegarkan dalam dunia politik dunia.

[Gambas:Twitter]

Menjadi pemimpin muda yang juga ibu dan istri, Sanna Marin pernah mengatakan ia berharap jika statusnya tidak akan dipermasalahkan di masa depan. "Dalam setiap posisi aku yang pernah jalani, genderku selalu menjadi titik awal, bahwa aku adalah seorang wanita muda."

"Aku harap itu tidak akan menjadi masalah suatu hari, pertanyaan itu tidak akan ditanyakan. Aku ingin melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Aku tidak lebih baik dan tidak lebih buruk dari pada pria paruh baya," kata mantan Menteri Transportasi dan Komunikasi.