Cerita Atlet Cantik yang Ditawari Rp 29 M untuk Jadi Wanita Panggilan

Daria Klishina adalah seorang atlet lompat jauh asal Rusia yang telah memenangkan banyak medali. Meski dikenal sukses dalam kariernya, Daria sering mendapat tawaran kurang menyenangkan. Dalam sebuah wawancara, wanita cantik itu mengaku pernah ditawari hingga puluhan miliar untuk menjadi wanita panggilan di Amerika Serikat.

"Aku ditawari untuk menjadi wanita panggilan. Pesannya datang dari seorang netizen yang tidak dikenal dari Amerika Serikat, melalui 'direct message'," ungkap Daria kepada sports.ru

Baca juga: Viral Curhat Perjuangan Dokter Rawat Pasien Corona di Wisma Atlet

[Gambas:Instagram]

"Dia hanya menulis pesan padaku di Instagram. Aku bukan seseorang yang bisa menyumpahi orang dan hanya membalas dengan 'maaf tapi aku tidak tertarik dengan penawarna ini'" ungkapnya.

Diakuinya bahwa tawaran tersebut datang dengan harga yang sangat tinggi. Seseorang menawarkan Daria penghasilan US$ 200,000 (Rp 2,9 miliaran) untuk satu bulan atau US$ 2 juta atau Rp 29 miliaran untuk setahun jika setuju jadi wanita panggilan kelas atas di AS. Hal tersebut sempat membuatnya tidak habis pikir. "Apakah aku terlihat seperti seorang wanita yang akan setuju dengan hal seperti ini?"

Baca juga: Atlet Anggar Alih Profesi Jadi Kurir Pengantar Makanan Gegara Pandemi Corona

[Gambas:Instagram]

Wanita yang pernah memenangkan medali perak pada Kejuaraan Dunia 2017 tersebut padahal bukan seseorang yang sering foto seksi di Instagram. Ia sendiri mengaku tidak nyaman saat berpakaian terbuka untuk sebuah pemotretan di awal kariernya.

"Aku bahagia dengan tubuhku. Tidak ada yang membuatku merasa malu tapi sesi foto itu sedikit terlalu berlebihan untukku. Itu adalah tanda bahwa ada sesuatu yang salah," tutur Daria.

Daria Klishina pernah jadi perhatian pada pertandingan Olimpiade di 2016. Ketika itu, Daria menjadi satu-satunya atlet Rusia yang bisa berkompetisi setelah Rusia dinilai telah melanggar aturan anti-doping. Wanita 29 tahun ini pun sempat dianggap tidak loyal kepada sesama atlet karena berkompetisi sendiri