Mahasiswi Asia Alami Rasisme Saat Pandemi Corona, Dijambak hingga Ditinju
Penyebaran virus corona tak hanya menimbulkan kepanikan, tapi juga memicu reaksi yang berlebihan dan penilaian rasis kepada orang-orang Asia. Mereka yang dianggap sebagai pembawa virus corona ini kerap mendapatkan diskriminasi. Seperti dialami dua mahasiswa Asia ini yang jadi korban penyerangan orang-orang tak dikenal.
Mahasiswi Asia yang belajar di University of Melbourne, Australia ini jadi korban rasisme di tengah pandemi corona. Seperti dilansir Nextshark, insiden penyerangan yang terekam dalam video ini dilaporkan terjadi di dekat Elizabeth St. di Central Business District (CBD) Melbourne pada 15 April.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa ini dimulai setelah mahasiswa yang berasal dari Asia Selatan ini menyaksikan para wanita muda melecehkan orang lain. Para wanita muda yang digambarkan sebagai Kaukasia, ini meminta orang tersebut keluar dari negaranya.
"Mereka berteriak 'keluar dari negara kita' pada orang lain. Itu tidak ditujukan pada kami, tetapi kemudian kami melakukan kontak mata dan mereka mulai mengatakannya kepada kita," cerita salah satu mahasiswa Asia.
Mahasiswa Asia diserang di tengah pandemi corona. Foto: Istimewa |
Pada video tersebut, salah satu mahasiswa terlihat ditinju berulang kali di kepala, sebelum dijambak dan ditendang di perut. Sementara itu, mahasiswa lain terlihat dihalangi untuk membantu temannya oleh rekan penyerang.
Para korban dilaporkan menderita luka ringan akibat serangan itu. Polisi pun sedang menyelidiki kasus penyerangan tersebut.
Mahasiswa Asia diserang di tengah pandemi corona Foto: Istimewa |
Para mahasiswa ini mengklaim bahwa mereka telah mengalami pelecehan tiga kali dalam beberapa minggu terakhir, dengan orang-orang berteriak 'coronavirus' kepada mereka. Kedua mahasiswa ini menambahkan bahwa sebelum konfrontasi fisik, para pelaku mengatakan kepada mereka untuk keluar dan meneriakkan referensi coronavirus.
Sementara itu, Wakil Rektor University of Melbourne, Duncan Maskell mengecam serangan yang dialami dua mahasiswanya. Ia pun mendesak siapapun yang mengetahui informasi pelaku penyerangan tersebut untuk menghubungi polisi.
"Ini adalah serangan yang menjijikkan dan tidak diprovokasi pada dua siswa perempuan kami. Tidak ada tempat untuk kekerasan dalam masyarakat modern yang menghadapi masa depan seperti Australia. Serangan tidak masuk akal dan ganas ini pada dua wanita muda tidak boleh ditoleransi di komunitas kami. Orang-orang yang melakukan ini adalah aib," kata Duncan
(agm/eny)
Elektronik & Gadget
Bikin Sejuk Dimanapun Kamu! Intip 3 Rekomendasi Kipas Mini Portable Di Bawah 200 Ribu
Hobbies & Activities
4 Novel Ini Menggugah Rasa dan Pikiran, Layak Dibaca Sekali Seumur Hidup
Elektronik & Gadget
Vivo iQOO 15: Flagship Baru Super Kencang dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 & Layar 144Hz
Elektronik & Gadget
KiiP Wireless EW56: Power Bank Magnetik yang Bikin Hidup Lebih Praktis
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis
Sinopsis The Expendables 4 di Bioskop Trans TV, Turut Dibintangi Iko Uwais
Aksi 'Sultan' Timothee Chalamet Borong Cokelat, Habiskan Rp 78 Juta
8 Drama Kerajaan Korea 2025 Terbaru, Jalan Cerita Seru Bikin Nagih
Jang Nara Debut Jadi Villain di Taxi Driver 3, Bongkar Sisi Gelap Dunia KPop
9 Potret Thalia 'Rosalinda' Tak Menua Bak Vampir, Ini Rahasia Awet Mudanya
9 Aktor Drama China Pendek yang Wajah Gantengnya Sering Muncul di HP
8 Cara Menyadarkan Teman yang Cinta Buta, Tanpa Merusak Persahabatan
Gelar Miss Universe Finland 2025 Dicopot Usai Unggahan Rasis













































