Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Revina VT Sebut Puluhan Wanita Jadi Korban Pelecehan Dedy Susanto

Daniel Ngantung - wolipop
Senin, 17 Feb 2020 16:32 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dedy susanto
Dedy Susanto dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya. (Foto: Instagram/@dedysusanto)
Jakarta -

Dedy Susanto yang mengklaim dirinya sebagai doktor psikologi dituding melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya. Korban Dedy bahkan disebut mencapai puluhan.

Kasus tersebut pertama kali terkuak setelah selebgram Revina VT membeberkannya di media sosial. Semuanya bermula dari perdebatan Revina dan Dedy Susanto di Instagram tentang menyembuhkan orientasi seksual lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) dan bipolar.

Revina VT merasa janggal dengan pernyataan Dedy Susanto yang menyebut LGBT dapat disembuhkan."Karena aku tahu LGBT adalah spektrum gender, preferensi seksual, lalu aku tanya, sebagai doktor psikologi kok dia ngomong gitu, kan LGBT bukan penyakit, kenapa bilang bisa disembuhin. Dari situ aku mulai curiga," kata Revina seperti dikutip dari wawancaranya dengan Insert Live, Senin (17/2/2020).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Revina VT lalu mempertanyakan kredibilitas Dedy Susanto sebagai doktor psikologi. Debat kusir itu lantas merembet ke soal kelakuan mesum Dedy.

Revina mengunggah tangkap layar curhatan sejumlah perempuan yang mengaku dilecehkan Dedy saat menjalani sesi terapi secara privat di kamar hotel. Tak hanya itu, Revina turut membeberkan curhatan mesum yang diduga terjadi antara Dedy dan beberapa wanita lewat direct message (DM) Instagram.

"Korban yang kalau cuma di-DM doang, kayaknya sudah ratusan sih. Tapi kalau yang sampai ditidurin, puluhan. Tapi yang mau bersedia jadi saksi, baru sekitar tiga sampai lima orang," ungkap perempuan bergelar Sarjana Hukum itu.

ADVERTISEMENT

Revina lalu mengungkapkan modus Dedy Susanto dalam menjalankan aksinya. Menurut Revina, Dedy memberikan tiket gratis kepada sejumlah wanita yang menjadi pengikutnya di Instagram untuk mengikuti seminar atau pelatihannya.

"Setelah ikut gratis, Deddy selalu kasih nomor handphone dia, terus boleh selfie, lalu selfie-nya itu dikirim ke dia. Setelah kirim ke nomor pribadi, Dedy tanya lagi mau konseling lagi nggak, mau training private nggak," terang Revina yang ingin membawa kasus tersebut ke meja hijau.


Setelah berhasil membujuk korbannya datang, Dedi melakukan sesi terapi. "Diterapi memang, tapi setelah 5-10 menit sampai (pasien) menangis-nangis, terus mulai dicium keningnya, apalah dan segala macam, dan akhirnya mulai digituin lah... dimanipulasi sih," beber Revina lagi.

Kasus ini semakin heboh lagi setelah beberapa akun gosip ikut membuka aib Dedy Susanto. Baru-baru ini muncul tangkapan layar pesan Dedy Susanto untuk Vanessa Angel, artis yang pernah tersandung kasus prostitusi. Pada bagian bawah tampak pesan dari Dedy yang berbunyi, "Berapa rate-nya?"

Banyak netizen yang geram dan mendukung Revina, tapi tak sedikit pula yang meragukan pengakuan korban. Ada yang mempertanyakan kenapa korban tak melawan ketika Dedy melakukan pelecehan tersebut.

Dalam cuitannya di Twitter pada 2018, dr. Jiemi Ardian, pakar psikiatri dari Siloam Hospital Bogor, pernah menjelaskan alasan ilmiah kenapa korban lebih memilih diam ketika pelecehan terjadi.

Menurut dia, saat rasa takut memuncak, amygdala (salah satu bagian otak) membajak otak yang lain sehingga membuat korban tak dapat bergerak, namun tetap sadar penuh. Korban pelecehan seksual diam bukan karena suka.

Kesalahan respons diam ini sering kali justru menjadi alasan untuk menyalahkan korban. Reaksi ini seakan membenarkan anggapan bahwa reaksi diam ini karena memang korban menikmatinya.

Wolipop detikcom sudah menghubungi Dedy Susanto, tapi hingga saat ini belum mendapat respons.

(dtg/dtg)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads