Cerita Viral Pria Mau Potong Rambut Murah Malah Berakhir Bayar Rp 67 Juta
Rabu, 27 Nov 2019 12:10 WIB
Jakarta - Pria ini tidak mengira kunjungannya ke sebuah salon untuk potong rambut membuatnya berakhir dengan membayar Rp 67 juta. Kisah pria yang harus membayar mahal untuk perawatan rambut ini pun viral.
Cerita pria yang membayar Rp 67 juta setelah datang ke salon untuk potong rambut ini viral setelah diunggah akun Facebook, Fiona Han, pada Rabu (20/11/2019). Dia menyebut salon New gen Studio, yang terletak di sebuah ruko di kawasan Yishun Avenue 5, Singapura telah menipu ayahnya. Sang ayah awalnya berniat datang ke salon tersebut untuk potong rambut. Dia bahkan mengira bisa mendapatkan diskon S$ 2 atau sekitar Rp 28 ribu dari harga S$ 5 sekitar Rp 70 ribu untuk memotong rambut.
Namun ternyata pihak salon memaksa untuk membeli paket perawatan rambut setelah sebelumnya memeriksa kulit kepala ayahnya. Sang ayah diperlihatkan video yang seolah menunjukkan bahwa ada cacing yang bersarang di kulit kepalanya. Dan pria malang itu perlu melakukan perawatan seharga S$ 4.799 atau sekitar Rp 67 juta.
Merasa tidak terima dengan penipuan salon tersebut pada ayahnya, Fiona Han pun menuliskan di Facebook dan postingannya itu viral. Pihak salon New Gen Studio, Joe Zhuang, mengaku kaget dengan postingan Fiona Han tersebut. Dia memberikan klarifikasi terkait tuduhan pada salonnya yang telah memiliki empat cabang itu.
Menurut Joe, dalam wawancara dengan Asia One, pembayaran Rp 67 juta terjadi sesuai kesepakatan dengan ayah Fiona. Menurutnya pria tersebut melakukan perawatan rambutnya atas kemauannya sendiri.
"Pelanggan sebenarnya senang dengan perawatan yang sudah dilakukan," kata Joe. Pelanggan menurutnya juga rela membayar untuk 12 paket perawatan. Namun pada malam harinya pelanggan kembali ke salon bersama keluarganya dan meminta pengembalian dana.
Joe juga mengatakan bahwa setelah Fiona Han dan suaminya, Khye Chan, bernegosiasi dengan staf salon, akhirnya mereka menerima pengembalian dana sebesar $4.500 atau sekitar Rp 63 juta. Sang ayah pada akhirnya hanya membayar S$ 299 atau sekitar Rp 4,2 juta untuk perawatan rambut yang telah dilakukan hari itu.
Fiona Han yang telah mengabadikan seluruh pertemuan dengan ponsel mereka, kemudian setuju untuk menghapus video tersebut. "Mereka senang ketika mereka pergi, jadi saya terkejut mendengar bahwa mereka posting tentang hal itu," kata Joe. Rekaman CCTV juga menununjukkan ayah Fiona Han sudah berjabat tangan dengan staf salon sehingga dia mengira semuanya sudah selesai.
Berbicara kepada AsiaOne, Fiona Han menjelaskan bahwa ia memang sengaja mengunggah ke Facebook mengenai peristiwa yang dialami ayahnya untuk mencegah orangtua lainnya terjebak ke dalam penipuan serupa. Menurut Fiona, ayahnya hanya bermaksud untuk memotong rambut tetapi malah penata rambut yang menawarkan untuk melakukan scan kulit kepalanya di ruangan yang terpisah.
Penata rambut kemudian menunjukkan bahwa ada cacing kulit kepala ayahnya. Ayah Fiona yang begitu ketakutan pun langsung setuju untuk membayar paket perawatan rambut, tanpa berpikir macam-macam.
Fiona kemudian mengajak ayahnya mendatangi dokter kulit. Setelah diperiksa, secara mengejutkan, dokter mengatakan bahwa tidak ada cacing atau kondisi apapun yang mengkhwatirkan di kulit kepala sang ayah. Dokter kulit tersebut malah dibuat bingung dengan video cacing yang ditunjukkan Salon New gen Studio.
"Ini bukan tentang pengembalian dana. Kami telah menerima pengembalian dana, tetapi masih ada ketidak cocokan fakta," kata Fiona. Dia menambahkan bahwa keluarganya menghabiskan lebih dari S$200 atau sekitar Rp 2,8 juta untuk periksa ke dermatologis.
Ketika dikonfirmasi mengenai video cacing tersebut, pihak salon Joe Zhuang menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan penipuan. "Saya mengatakan kepada staf saya bahwa pelanggan selalu benar. Bahkan ketika pelanggan salah, mereka masih benar. Ketika pelanggan tua berubah pikiran dan meminta pengembalian dana, kami hanya akan menyerah kepada mereka bahkan jika kita kehilangan uang,"katanya. "Reputasi kami bernilai lebih. Tidak dapat dibeli dengan hanya seratus atau seribu dolar," tambahnya.
Sementara itu menurut Loy York Jiun, Direktur Eksekutif Asosiasi konsumen Singapura, pihaknya telah menerima lima keluhan terhadap Salon New gen Studio dari Januari 2018 sampai Oktober 2019.
"Keluhan terutama melibatkan taktik penjualan salon rambut. Konsumen dipaksa untuk melakukan potongan rambut mahal atau paket perawatan rambut," katanya.
Sebelumnya pada 2018, seorang wanita juga mengungkapkan keluhan serupa. Menurutnya neneknya dipaksa staf salon untuk melakukan perawatan seharga S$ 99 atau sekitar Rp 1,3 juta.
Simak Video "Jelang Wamil, Kang Tae Oh Pamer Potong Rambut"
[Gambas:Video 20detik]
(gaf/eny)
Cerita pria yang membayar Rp 67 juta setelah datang ke salon untuk potong rambut ini viral setelah diunggah akun Facebook, Fiona Han, pada Rabu (20/11/2019). Dia menyebut salon New gen Studio, yang terletak di sebuah ruko di kawasan Yishun Avenue 5, Singapura telah menipu ayahnya. Sang ayah awalnya berniat datang ke salon tersebut untuk potong rambut. Dia bahkan mengira bisa mendapatkan diskon S$ 2 atau sekitar Rp 28 ribu dari harga S$ 5 sekitar Rp 70 ribu untuk memotong rambut.
Namun ternyata pihak salon memaksa untuk membeli paket perawatan rambut setelah sebelumnya memeriksa kulit kepala ayahnya. Sang ayah diperlihatkan video yang seolah menunjukkan bahwa ada cacing yang bersarang di kulit kepalanya. Dan pria malang itu perlu melakukan perawatan seharga S$ 4.799 atau sekitar Rp 67 juta.
Merasa tidak terima dengan penipuan salon tersebut pada ayahnya, Fiona Han pun menuliskan di Facebook dan postingannya itu viral. Pihak salon New Gen Studio, Joe Zhuang, mengaku kaget dengan postingan Fiona Han tersebut. Dia memberikan klarifikasi terkait tuduhan pada salonnya yang telah memiliki empat cabang itu.
Menurut Joe, dalam wawancara dengan Asia One, pembayaran Rp 67 juta terjadi sesuai kesepakatan dengan ayah Fiona. Menurutnya pria tersebut melakukan perawatan rambutnya atas kemauannya sendiri.
"Pelanggan sebenarnya senang dengan perawatan yang sudah dilakukan," kata Joe. Pelanggan menurutnya juga rela membayar untuk 12 paket perawatan. Namun pada malam harinya pelanggan kembali ke salon bersama keluarganya dan meminta pengembalian dana.
![]() |
Joe juga mengatakan bahwa setelah Fiona Han dan suaminya, Khye Chan, bernegosiasi dengan staf salon, akhirnya mereka menerima pengembalian dana sebesar $4.500 atau sekitar Rp 63 juta. Sang ayah pada akhirnya hanya membayar S$ 299 atau sekitar Rp 4,2 juta untuk perawatan rambut yang telah dilakukan hari itu.
Fiona Han yang telah mengabadikan seluruh pertemuan dengan ponsel mereka, kemudian setuju untuk menghapus video tersebut. "Mereka senang ketika mereka pergi, jadi saya terkejut mendengar bahwa mereka posting tentang hal itu," kata Joe. Rekaman CCTV juga menununjukkan ayah Fiona Han sudah berjabat tangan dengan staf salon sehingga dia mengira semuanya sudah selesai.
Berbicara kepada AsiaOne, Fiona Han menjelaskan bahwa ia memang sengaja mengunggah ke Facebook mengenai peristiwa yang dialami ayahnya untuk mencegah orangtua lainnya terjebak ke dalam penipuan serupa. Menurut Fiona, ayahnya hanya bermaksud untuk memotong rambut tetapi malah penata rambut yang menawarkan untuk melakukan scan kulit kepalanya di ruangan yang terpisah.
Penata rambut kemudian menunjukkan bahwa ada cacing kulit kepala ayahnya. Ayah Fiona yang begitu ketakutan pun langsung setuju untuk membayar paket perawatan rambut, tanpa berpikir macam-macam.
![]() |
Fiona kemudian mengajak ayahnya mendatangi dokter kulit. Setelah diperiksa, secara mengejutkan, dokter mengatakan bahwa tidak ada cacing atau kondisi apapun yang mengkhwatirkan di kulit kepala sang ayah. Dokter kulit tersebut malah dibuat bingung dengan video cacing yang ditunjukkan Salon New gen Studio.
"Ini bukan tentang pengembalian dana. Kami telah menerima pengembalian dana, tetapi masih ada ketidak cocokan fakta," kata Fiona. Dia menambahkan bahwa keluarganya menghabiskan lebih dari S$200 atau sekitar Rp 2,8 juta untuk periksa ke dermatologis.
Ketika dikonfirmasi mengenai video cacing tersebut, pihak salon Joe Zhuang menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan penipuan. "Saya mengatakan kepada staf saya bahwa pelanggan selalu benar. Bahkan ketika pelanggan salah, mereka masih benar. Ketika pelanggan tua berubah pikiran dan meminta pengembalian dana, kami hanya akan menyerah kepada mereka bahkan jika kita kehilangan uang,"katanya. "Reputasi kami bernilai lebih. Tidak dapat dibeli dengan hanya seratus atau seribu dolar," tambahnya.
![]() |
Sementara itu menurut Loy York Jiun, Direktur Eksekutif Asosiasi konsumen Singapura, pihaknya telah menerima lima keluhan terhadap Salon New gen Studio dari Januari 2018 sampai Oktober 2019.
"Keluhan terutama melibatkan taktik penjualan salon rambut. Konsumen dipaksa untuk melakukan potongan rambut mahal atau paket perawatan rambut," katanya.
Sebelumnya pada 2018, seorang wanita juga mengungkapkan keluhan serupa. Menurutnya neneknya dipaksa staf salon untuk melakukan perawatan seharga S$ 99 atau sekitar Rp 1,3 juta.
![]() |
Simak Video "Jelang Wamil, Kang Tae Oh Pamer Potong Rambut"
[Gambas:Video 20detik]
(gaf/eny)