Heboh Crosshijaber, Inilah Penyebab Pria Suka Pakai Baju Wanita
Eny Kartikawati - wolipop
Senin, 14 Okt 2019 11:34 WIB
Jakarta
-
Crosshijaber merupakan bentuk lain dari crossdressing yang sudah ada sejak zaman dahulu. Pada umumnya pria lah yang menjadi pelaku crossdressing ini.
Istilah crosshijaber diambil dari crossdressing, di mana pria mengenakan dress dan tampil dengan makeup. Crosshijaber jadi sensasi setelah akun Twitter @lnfinityslut mengunggah thread tentang keberadaan komunitas tersebut.
Crosshijaber memiliki komunitasnya di Facebook dan Instagram, bahkan ada hashtag-nya sendiri. Dari tangkapan layar Insta story, terpampang wajah pria yang mengenakan pakaian gamis, hijab panjang dan ada yang memakai cadar.
Kenapa pria suka crossdressing atau pakai baju wanita hingga bergaya memakai hijab? Seperti dikutip dari Psychology Today, tidak ada penyebab khusus kenapa perilaku yang disebut juga gangguan trasvestis ini terjadi.
Berdasarkan penelitian, crossdressing sebenarnya sudah dilakukan manusia sejak masa kanak-kanak. Ada kesenangan tersendiri saat anak-anak mencoba baju lawan jenisnya. Dan saat masa puber, kesenangan tersebut berubah menjadi kenikmatan seksual. Seiring pertambahan usia dan ketika perilaku mencoba baju lawan jenis ini terus diulangi dan dilakukan, keinginan untuk bertukar pakaian menjadi lebih kuat bahkan meskipun kenikmatan seksual yang dirasakan berkurang.
Seorang pria yang suka crosdressing dianggap mengidap gangguan trasvestis menurut American Psychiatric Association jika dia konsisten dan intens merasakan gairah seks dari berfantasi, atau akting memakai satu atau lebih busana yang pada umumnya dipakai lawan jenisnya. Fantasi atau perilaku ini terus terjadi setidaknya enam bulan dan menyebabkan rasa tertekan pada individu tersebut atau mengalami gangguan disfungsi sosial, profesional dan kesehariannya dengan orang-orang terdekatnya.
Lantas apakah perilaku crossdressing termasuk croshijaber bisa diobati? Pscyhology Today menyebutkan jika hanya suka crossdressing tidak selalu membutuhkan perawatan atau terapi.
Pelaku crossdressing terkadang direferensikan untuk terapi oleh orang lain, seperti orangtunya atau pasangannya, bukan atas keinginannya sendiri. Kalaupun pelaku crossdressing mendatangi psikolog, hal itu karena mereka merasa depresi atau tertekan dengan keinginannya berdandan memakai baju lawan jenisnya itu.
Menurut Net Doctor, penelitian juga mengungkapkan sebagian besar pelaku crosdressing bukanlah homoseksual atau penyuka sesama jenis. Mereka tetap menjadi heteroseksual hanya saja memang suka memakai baju lawan jenisnya.
(eny/eny)
Istilah crosshijaber diambil dari crossdressing, di mana pria mengenakan dress dan tampil dengan makeup. Crosshijaber jadi sensasi setelah akun Twitter @lnfinityslut mengunggah thread tentang keberadaan komunitas tersebut.
Crosshijaber memiliki komunitasnya di Facebook dan Instagram, bahkan ada hashtag-nya sendiri. Dari tangkapan layar Insta story, terpampang wajah pria yang mengenakan pakaian gamis, hijab panjang dan ada yang memakai cadar.
Kenapa pria suka crossdressing atau pakai baju wanita hingga bergaya memakai hijab? Seperti dikutip dari Psychology Today, tidak ada penyebab khusus kenapa perilaku yang disebut juga gangguan trasvestis ini terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: dok. Twitter |
Berdasarkan penelitian, crossdressing sebenarnya sudah dilakukan manusia sejak masa kanak-kanak. Ada kesenangan tersendiri saat anak-anak mencoba baju lawan jenisnya. Dan saat masa puber, kesenangan tersebut berubah menjadi kenikmatan seksual. Seiring pertambahan usia dan ketika perilaku mencoba baju lawan jenis ini terus diulangi dan dilakukan, keinginan untuk bertukar pakaian menjadi lebih kuat bahkan meskipun kenikmatan seksual yang dirasakan berkurang.
Seorang pria yang suka crosdressing dianggap mengidap gangguan trasvestis menurut American Psychiatric Association jika dia konsisten dan intens merasakan gairah seks dari berfantasi, atau akting memakai satu atau lebih busana yang pada umumnya dipakai lawan jenisnya. Fantasi atau perilaku ini terus terjadi setidaknya enam bulan dan menyebabkan rasa tertekan pada individu tersebut atau mengalami gangguan disfungsi sosial, profesional dan kesehariannya dengan orang-orang terdekatnya.
Lantas apakah perilaku crossdressing termasuk croshijaber bisa diobati? Pscyhology Today menyebutkan jika hanya suka crossdressing tidak selalu membutuhkan perawatan atau terapi.
Pelaku crossdressing terkadang direferensikan untuk terapi oleh orang lain, seperti orangtunya atau pasangannya, bukan atas keinginannya sendiri. Kalaupun pelaku crossdressing mendatangi psikolog, hal itu karena mereka merasa depresi atau tertekan dengan keinginannya berdandan memakai baju lawan jenisnya itu.
Menurut Net Doctor, penelitian juga mengungkapkan sebagian besar pelaku crosdressing bukanlah homoseksual atau penyuka sesama jenis. Mereka tetap menjadi heteroseksual hanya saja memang suka memakai baju lawan jenisnya.
(eny/eny)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
El Putra dan Xaviera Putri Cerita Pengalaman Bertumbuh di Komunitas
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'
Most Popular: Transformasi BABYMONSTER Jadi KPop Demon Hunters di MAMA 2025
Desainer Ungkap Sebab Pertengkaran Viral Jay-Z dan Adik Beyonce dalam Lift
Most Popular
1
Konsultasi Tarot
Suka Sama Suka Tapi Belum Juga 'Ditembak', Kapan Kami Resmi Pacaran?
2
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
3
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
4
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
5
Potret Kimberly Ryder Perdana Tampil Bak Artis Dracin, Anggun Pakai Hanfu
MOST COMMENTED












































Foto: dok. Twitter