Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Kata Mahasiswa LSPR Yang Viral Karena Demo Santuy Bawa Selebgram

Vina Oktiani - wolipop
Sabtu, 05 Okt 2019 15:28 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Ilustrasi demo (Foto: Jefrie-detikcom)
Jakarta - Aksi demo yang berlangsung di depan Gedung DPR pada 30 September 2019 menimbulkan banyak kesan-kesan unik dan lucu. Beberapa kampus yang turut serta ikut berdemo bahkan manjadi viral, salah satunya adalah kampus London School of Public Relations Jakarta (LSPR). LSPR yang terkenal sebagai kampus yang sebelumnya tidak pernah mengikuti demo dan berisi mahasiswa yang selalu tampil trendi ini menjadi viral karena yel-yel unik yang dibuatnya.

"Jujur agak kaget sih karena bakal seviral ini. Padahal niat kita semua turun demo bener-bener pure untuk ikut menyuarakan aspirasi-aspirasi yang tujuannya sama dengan temen-temen universitas lain saat itu. Dan mungkin menurut saya, viral karena salah satunya adalah "chants" / "yel-yel" yang kami buat," kata Christian Joshua, salah satu mahasiswa LSPR yang mengikuti demo tersebut saat diwawancarai via Whatsapp pada, Kamis (3/10/2019).



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahasiswa LSPR yang akrab disapa Ceje ini mengatakan bahwa dirinya juga tidak mengetahui dengan pasti darimana asal yel-yel yang berbunyi "Assalamualaikum. Waalaikumsalam! LSPR datang, bawa selebgram" tersebut. Tapi menurut dirinya justru demo seperti inilah yang dinamakan demo yang fun, kreatif, namun tetap serius dan berintelek.

Walau demikian tak sedikit pula yang mengkritik yel-yel tersebut. Menurut Ceje kritikan itu tidaklah masalah, justru dapat dijadikan masukan bagi dirinya dan teman-teman LSPR lain.

"Kalaupun dianggap "nggak tahu apa-apa" itu nggak masalah buat gue sih, namanya juga kritikan ya pasti terserah sih mereka kritik apa dan yang gue liat pun temen-temen LSPR yang ikut demo melakukannya dengan positif, kondusif, dan semangat," ujar Ceje.



Kalau diperhatikan demo-demo zaman sekarang memang terlihat berbeda dari zaman dulu saat reformasi 1998. Demo mahasiswa zaman sekarang justru terlihat lebih "santuy" alias santai dan unik.

"Kalo menurut gue sih, mungkin zaman sekarang mahasiswa-mahasiswi yang demo sudah lebih intelek dan menginginkan lebih damai saat berdemo sehingga tidak ada kerusuhan yang tidak diinginkan karena melihat sejarah saat demo banyak sekali cerita yang tidak mengenakkan," pungkas Ceje. (dtg/dtg)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads