Inspiratif! Wanita Difabel Cantik Ini Sukses Jadi Atlet Berkuda
Anggi Mayasari - wolipop
Senin, 06 Nov 2017 14:25 WIB
Singapura
-
Memiliki keterbatasan bukan berarti tak mampu melakukan banyak hal. Seperti yang dialami oleh wanita Singapura ini. Meski menyandang disabilitas, ia mampu membuktikan bahwa keterbatasannya itu bukan penghalang dirinya untuk menjadi mahir dalam bidang olahraga.
Gemma Rose Foo didiagnosis sejak lahir menderita spastic quadriplegia, salah satu jenis celebral palsy yakni gangguan postur dan kontrol gerakan karena cidera otak. Meski memiliki keterbatasan, Gemma mampu masuk tim atlet paralimpade Singapura dan menyabet beberapa prestasi di bidang olahraga berkuda.
Baru-baru ini, mahasiswi The Management Institute of Singapore (MIDS) jurusan Media dan Komunikasi itu meraih juara dalam kompetisi berkuda Concours Para-Équestre de Dressage International (CPEDI3) di Überherrn Linslerhof, Jerman. Bertanding pada kategori freestyle dressage atau tunggang serasi yang diiringi musik, Gemma mampu memukau penonton. Ia pun kini tengah mempersiapkan untuk mengukir prestasi kembali pada FEI World Equestrian Games (WEG) 2018.
Gemma mulai berkuda sebagai salah satu bentuk terapinya untuk membantu secara fisik celebral palsy yang dideritanya. Namun, ia percaya bahwa berkuda bukan hanya menolongnya secara fisik, tetapi juga telah memberikan tujuan hidupnya.
"Kuda membuat saya tenang dan memberi saya kebebasan. Berkuda membuat saya merasa hidup," ungkap Gemma kepada Straits Times.
"Saya tak dapat berlari, dan kuda memberi saya kesempatan untuk dikendarai saat berlari dan rasanya seperti saya sedang berlari. Ini benarbenar perasaan yang menakjubkan," tambahnya.
Bagi wanita berusia 21 tahun ini, berkuda tak hanya memberikan kesenangan tapi juga membuka bakat dan jalan kesuksesan dirinya. Meski saat kecil ototnya sangat kaku dan ia harus menggunakan kekuatan maksimal untuk menggerakkan tubuhnya, Gemma meyakini bahwa berkuda yang telah digelutinya selama 12 tahun itu telah membantunya secara psikologis maupun perawatan rehabilitatif.
Gemma percaya bahwa selain membantunya melewati ketidakmampuanya dan memberinya karier dalam olahraga berkuda, berkuda telah mengubah hidupnya selamanya.
"Hidup itu kadang tidak adil. Siapa bilang itu mudah? Meskipun saya cacar, dengan berkuda saya telah dibuat untuk melakukan hal-hal besar. Saya sangat senang telah menemukan tujuan hidup," kata Gemma. (agm/ays)
Gemma Rose Foo didiagnosis sejak lahir menderita spastic quadriplegia, salah satu jenis celebral palsy yakni gangguan postur dan kontrol gerakan karena cidera otak. Meski memiliki keterbatasan, Gemma mampu masuk tim atlet paralimpade Singapura dan menyabet beberapa prestasi di bidang olahraga berkuda.
Foto: Instagram |
Baru-baru ini, mahasiswi The Management Institute of Singapore (MIDS) jurusan Media dan Komunikasi itu meraih juara dalam kompetisi berkuda Concours Para-Équestre de Dressage International (CPEDI3) di Überherrn Linslerhof, Jerman. Bertanding pada kategori freestyle dressage atau tunggang serasi yang diiringi musik, Gemma mampu memukau penonton. Ia pun kini tengah mempersiapkan untuk mengukir prestasi kembali pada FEI World Equestrian Games (WEG) 2018.
Gemma mulai berkuda sebagai salah satu bentuk terapinya untuk membantu secara fisik celebral palsy yang dideritanya. Namun, ia percaya bahwa berkuda bukan hanya menolongnya secara fisik, tetapi juga telah memberikan tujuan hidupnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Instagram |
"Saya tak dapat berlari, dan kuda memberi saya kesempatan untuk dikendarai saat berlari dan rasanya seperti saya sedang berlari. Ini benarbenar perasaan yang menakjubkan," tambahnya.
Bagi wanita berusia 21 tahun ini, berkuda tak hanya memberikan kesenangan tapi juga membuka bakat dan jalan kesuksesan dirinya. Meski saat kecil ototnya sangat kaku dan ia harus menggunakan kekuatan maksimal untuk menggerakkan tubuhnya, Gemma meyakini bahwa berkuda yang telah digelutinya selama 12 tahun itu telah membantunya secara psikologis maupun perawatan rehabilitatif.
Foto: Instagram |
Gemma percaya bahwa selain membantunya melewati ketidakmampuanya dan memberinya karier dalam olahraga berkuda, berkuda telah mengubah hidupnya selamanya.
"Hidup itu kadang tidak adil. Siapa bilang itu mudah? Meskipun saya cacar, dengan berkuda saya telah dibuat untuk melakukan hal-hal besar. Saya sangat senang telah menemukan tujuan hidup," kata Gemma. (agm/ays)
Home & Living
Suka Dekor Natal Klasik? Snow Globe Kereta Christmas Music Box Ini Wajib Kamu Lirik
Home & Living
3 Pilihan Hampers Natal yang Praktis untuk Rayakan Momen Bersama Orang Terkasih
Home & Living
Carramica Hampers Xmas Pine Florette: Hadiah Natal yang Bikin Sesuatu Jadi Spesial!
Home & Living
Dekorasi Natal Simple tapi Estetik? Ini 3 Item yang Wajib Kamu Punya Biar Rumah Auto Meriah!
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
Nyamar Jadi Cowok, Seol In Ah Incar Im Siwan di Drakor My Guilty Human
Busana Kantor Ahn Eun Jin di 'Dynamite Kiss' Picu Kritik, Dinilai Tak Sopan
Cristiano Ronaldo Flexing Tubuh Kekar, Tak Pakai Baju Usai Sauna
Seram! Kylie Jenner Ungkap Rumah Mewahnya Berhantu, Sering Diganggu 'Makhluk'
Nayeon TWICE Kena Angin Jakarta, Cantik Pakai Gaun Mini dan Makeup Natural
Most Popular
1
Potret Istri Keempat Raja Thailand Cetak Sejarah di SEA Games, Raih Emas
2
Ramalan Zodiak 21 Desember: Capricorn Banyak Tantangan, Aquarius Jangan Diam
3
Nyamar Jadi Cowok, Seol In Ah Incar Im Siwan di Drakor My Guilty Human
4
Kaleidoskop 2025
Ini Brand Hijab yang Menguasai Tren 2025, dari Lafiye hingga Na The Label
5
Ketika Kain Perca Bertemu Budaya Dayak di Bali Fashion Trend 2025
MOST COMMENTED












































Foto: Instagram
Foto: Instagram
Foto: Instagram