Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Mengaku 1% Berdarah Afrika, Demi Lovato Diserang Haters di Twitter

Rista Adityaputry - wolipop
Minggu, 26 Feb 2017 18:05 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Pascal Le Segretain/Getty Images
Jakarta - Rasialisme menjadi isu yang masih cukup sensitif untuk dibahas secara terbuka. Demi Lovato, tampaknya tidak terlalu sadar akan hal itu sehingga membuatnya menjadi sasaran kritik oleh netizen.

Jumat (24/2/2017) lalu, penyanyi 25 tahun ini mengumumkan hasil tes DNA yang baru saja dijalaninya lewat Twitter. Hasil tes DNA tersebut menyatakan kalau Demi memiliki banyak darah campuran. Ia ternyata berdarah mayoritas Spanyol, Amerika, Skandinavia, Irlandia, Inggris dan 1% Afrika.

Demi sendiri merupakan kelahiran Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat. Pengumuman tersebut disambut baik oleh para penggemarnya dengan menyuruhnya untuk sering berkunjung ke negara-negara tersebut. Sayangnya, beberapa netizen menyerang Demi karena ia mengatakan 1% Afrika dalam tweet yang berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"So if you are from Africa....Why are you white?" tulis salah satu netizen.

Akun Twitter lain menulis, "Everybody is at least 1% Africa but you don't see everyone running around with tattoos of Africa." Demi memang memiliki tato berbentuk benua Afrika di lengan kanannya.

Ada pula yang menganggap pelantun lagu "Cool For The Summer" itu hanya menuai kontroversi dengan cuitannya. "The only thing she's good at is causing controversy. I'm out."
Foto: Twitter

Menanggapi kritik dari netizen tersebut, Demi sebenarnya tidak bermaksud untuk membuat orang tersinggung dan hanya ingin memberitahu saja bahwa ia memiliki DNA Afrika meskipun hanya 1%. Kecintaan wanita berusia 24 tahun itu pada benua Afrika memang sudah diperlihatkan semenjak ia menjadi sukarelawan dalam kegiatan amal pembangunan sekolah di Kenya pada tahun 2013 lalu.

Ia juga baru saja kembali dari perjalanannya sebagai sukarelawan mewakili organisasi We di Maasai Mara National Reserve, Kenya saat bulan Januari lalu. Itu juga sebabnya kenapa ia memilih melukis tato Afrika di lengannya.

"Aku pergi ke Kenya dan itu merupakan perjalanan yang sangat menginspirasi hingga aku rasa itu telah memberikan pengaruh besar dalam hidupku. Aku inginnya bentuk Kenya, tapi sepertinya orang-orang akan bertanya 'Apa itu?'. Jadi, aku pilih benua Afrika saja yang lebih dikenali," cerita Demi dalam wawancaranya dengan iHeart Radio di tahun 2014.

"Just thought it was cool and totally random. Some of you all are mean. Twitter sucks," cuit Demi yang merasa kecewa dengan komentar sejumlah netizen yang menurutnya sangat kejam.

Menurut Demi, memiliki banyak darah campuran, meskipun merupakan sesuatu yang random, adalah sesuatu yang keren. (hst/hst)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads