Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Rebekah Marine, Si Bionic Model Cantik yang Terlahir Tanpa Lengan Kanan

Daniel Ngantung - wolipop
Senin, 13 Jun 2016 16:30 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Fernanda Calfat/Getty Images for Runway of Dreams
Jakarta - Rebekah Marine memang tidak memiliki tubuh yang utuh. Walau terlahir tanpa lengan kanan, ia berhasil membuktikan bahwa itu bukanlah penghalang untuk menjadi seorang model.

Sejak kecil, Rebekah, kini berusia 29 tahun, sudah bermimpi untuk meniti karier sebagai seorang model profesional. Pada saat itu, ia masih sangat polos dan belum melihat 'kekurangan' pada fisiknya sebagai beban atau penghalang.

"Aku sangat yakin ditakdirkan untuk menjadi seorang model," kata wanita berparas cantik ini seperti dikutip dari Today.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menginjak usia 12 tahun, ia mulai memberanikan diri untuk mencari agensi model di New York City yang mau mengorbitkannya. Tapi dewi fortuna belum berpihak padanya. Tidak ada agensi yang mau menerimanya.

"Itu menyadarkanku bahwa aku berbeda dan situasi yang akan kualami tidak akan pernah sama dengan wanita lainnya," kata wanita asal New Jersey, AS, ini.

Butuh waktu bertahun-tahun bagi Rebekah untuk membangun kembali rasa percaya dirinya dan mencoba kembali peruntungannya di dunia modeling.



Singkat cerita, ia akhirnya mendapatkan pekerjaan impiannya. Menurutnya, agensi model sudah mulai terbuka bagi siapa saja tanpa membedakan kondisi fisiknya.

Sosok Rebekah pun sudah menghiasi berbagai halaman majalah fashion, iklan kampanye sejumlah brand dan department store ternama.

Ia mendapat pun julukan si model 'bionic woman' lantaran lengan kanan palsunya yang berteknologi tinggi.

Inilah yang membuat Rebekah juga terpilih sebagai brand ambasador Touch Bionics, perusahaan yang memproduksi lengan palsunya. Berdesain sleek dan futuristik, lengan tersebut juga terkoneksi dengan iPhone untuk memudahkan pengoperasian.

"Jadi aku bisa mengaturnya entah itu untuk memegang secangkir kopi atau memberikan jari tengah. Semuanya jadi serba mudah," katanya.

Belakangan, Rebekah juga gencar menggaungkan gerakan yang mendorong label fashion untuk menciptakan adaptive clothes, yakni pakaian yang diciptakan khusus bagi mereka penyandang disabilitas. Misal pakaian tersebut menggunakan kancing magnet alih-alih resleting agar mudah dipakai.

Adalah misi Rebekah memanfaatkan modeling sebagai sarana untuk mengedukasi orang yang meragukan keahlian kaum difabel. Sekaligus memotivasi para kaum difabel agar tidak patah semangat mengejar impiannya.

"Siapa saja berhak menjadi apa yang mereka impikan, terlepas dari kondisi dan tantangan yang akan mereka hadapi. Anda hanya perlu berusaha," kata Rebekah yang juga terlibat aktif dalam Runway of Dreams and Lucky Fin Project, organisasi nirlaba yang membimbing anak-anak difabel tanpa lengan. (dng/dng)
Tags

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads