Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Setelah Kencan dengan 'Agender', Kini Miley Cyrus Sebut Dirinya Panseksual

Kiki Oktaviani - wolipop
Sabtu, 29 Agu 2015 10:15 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Getty Images
Jakarta -

Miley Cyrus tidak berhenti begitu saja mencari sensasi. Selain sensasi dengan gaya fashionnya yang tidak biasa, pelantun 'Wrecking Ball' itu pun kerap bersikap dan memberikan pernyataan-pernyataan yang membuat gempar.

Misalnya saja saat hadir ke acara 2015 amfAR Inspiration Gala di New York Juni lalu, tiba-tiba saja Miley membawa teman kencan yang disebut Miley memiliki gender seorang agender. Entah maksudnya apa. Namun, teman kencan bernama Tyler tersebut menggunakan busana wanita dengan sepatu boots, namun tampaknya dia adalah seorang pria.

Kini, dalam wawancara terbarunya dengan majalah Elle, mantan kekasih aktor Liam Hemsworth itu mengaku tentang orientasinya. Miley menyebut dirinya sebagai panseksual.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku sangat terbuka. Aku adalah panseksual. Tapi aku tidak sedang menjalani hubungan. Saat ini aku berusia 22 tahun, aku tetap kencan tapi aku selalu bergonta-ganti setiap dua minggu membiarkan diriku bersama orang lain," ujarnya dalam majalah Elle Inggris untuk edisi Oktober.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan majalah Paper, mantan kekasih aktor Liam Hemsworth itu pun membuat pernyataan bahwa di usia 14, dia telah mengaku pada ibunya bahwa juga memiliki ketertarikan dengan wanita. Miley menyatakan bahwa kini ia bisa menyukai siapa saja, kecuali binatang.

"Semuanya legal. Semua orang di atas usia 18 bisa mencintaiku. Aku tidak menghubungkan dengan pria atau wanita. Aku tidak harus memiliki kekasih yang bergender pria ataupun wanita," ungkapnya.

Tidak banyak yang tahu apa maksud dari panseksual. Namun, menurut psikolog Debby Herbenick, PhD, panseksual berbeda dengan biseksual. Seperti Dikutip Yahoo, panseksual adalah seseorang yang bebas mencintai siapa saja tanpa memandang gender.

"Panseksual bisa tertarik dengan orang-orang yang memiliki gender berbeda atau transeksual," ujar psikolog di Indiana University, Amerika.

(kik/kik)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Wolipop Signature
Detiknetwork
Hide Ads