Fenomena Entrepreneur Dadakan Saat Ramadan

Jakarta -

Selama bulan puasa, banyak orang yang memanfaatkan momen ini untuk mencari penghasilan tambahan dengan berjualan. Barang-barang yang dijual pun beraneka rupa dimulai dari hidangan untuk berbuka puasa, kue-kue kering untuk sajian Lebaran, bingkisan, pakaian seperti kaftan atau baju koko, hingga berbagai perlatan salat seperti mukena dan sarung.

Tujuan utama para penjual 'dadakan' ini berjualan adalah untuk meraih keuntungan. Maka tak heran, mereka mengikuti tren yang sedang berkembang sekarang ini dengan berjualan secara online melalui berbagai akun sosial media seperti Instagram atau Facebook. Tetapi tak dapat dipungkiri, kerugian pun juga bisa menghampiri jika tak pandai mengelola usaha yang baru dirintis.

Hal inilah yang menjadi tema liputan khusus hari ini, Jum'at, (19/6/2015). Dengan menghadirkan beberapa nara sumber dari bidang ekonomi, liputan kali ini akan mengupas tuntas fenomena wirausaha musiman ini. Seperti barang apa saja yang dijual, di mana mereka menjual barang tersebut, kisaran harga barang yang dijual, serta kepada siapa saja barang tersebut ditawarkan.

Turut hadir pakar usaha kecil menengah (UKM) Iim Rusyamsi yang akan memaparkan tentang kegiatan berdagang di bulan puasa, serta untung dan ruginya menjadi penjual 'dadakan' selama kurang lebih 30 hari. Sedangkan perencana keuangan independen, Farah Dini Novita juga akan memberikan tips bagi para pemula yang baru mulai berjualan di bulan puasa.

Wanita yang akrab disapa Dini itu akan memberi tips tentang cara mencegah kerugian saat berjualan dan bagaimana cara menghadapi para kompetitor yang banyak bermunculan. Ada pula cerita dari beberapa wirausaha muda yang juga mengisahkan tentang barang-barang yang dijualnya selama bulan puasa.

Penasaran dengan tema liputan khusus ini? Simak ulasan selengkapnya di Wolipop hari ini.

(int/eny)