Wanita muda dari Generasi Z alias Gen-Z ini mencuri perhatian netizen dengan pilihan profesinya yang tak terduga. Saat sebagian gen-Z ingin bekerja di startup, dia justru menjadi tukang pijat.
Akun Instagram @chasyaaj_ menjadi sorotan setelah ia mengunggah video kesehariannya sebagai penyedia jasa pijat rumahan. Ia jalani pekerjaannya itu dengan bangga.
Dia ingin menepis anggapan bahwa anak muda malas berusaha. Melalui unggahannya dia juga menunjukkan proses memijat pelanggan di berbagai lokasi rumah.
"Di omongin ga ya kalo aku jadi tukang pijit gen z" tulisnya, yang mengisyaratkan kekhawatiran akan stigma sosial.
Namun ia mengungkapkan dirinya sama sekali tak gengsi. Dari hasil kerjanya sebagai tukang pijat, dia kini bisa membeli apa pun. Lebih dari sekadar mencari nafkah, wanita muda ini juga mengungkapkan bahwa pekerjaan ini adalah sarana untuk menyalurkan bakat yang ia miliki.
"Menyalurkan bakat tapi dibayar, Alhamdulillah pekerjaan yang ku cintai," tulisnya.
Postingan tersebut sudah ditonton lebih dari 921 ribu kali dan mendapatkan banjir komentar warganet.
"Nanti masuk UI jurusan okupasi terapi dek ... lalu ambil sertifikat beberapa jenis massage ..kamu kerenπ₯π," saran akun @nandarcibrahim.
"Kenapa harus malu sih kak? Itu bakat bisa membantu menyembuhkan atau meringankan orang loh. Jangan malu kak. InsyaaAllah berkah yaa kak β€οΈβ€οΈ." kagum akun @misscahyani.
"Seperti adek ku memilih berhenti kerja kantoran dan belajar mijit ambil kelas pijit ngumpulin sertifikat jenis massage.. Dan skrg dia kerenn punya skill yang ga semua orang bisa π₯π₯ππ," timpal akun @reskapananjung.
Konfirmasi Wolipop
Wanita di balik kisah viral generasi Z menjadi tukang pijat tersebut adalah Nisya Juliani yang akrab disapa Julia. Berusia 25 tahun dan merupakan lulusan SMA, Julia berdomisili di Kebon Kopi, Cimahi Tengah, Bandung, Jawa Barat.
Kepada Wolipop, Julia menceritakan bahwa ia sudah memiliki kemampuan memijat sejak lama, yakni saat masih duduk di bangku SMA. Titik balik kariernya terjadi setelah ia pindah ke Kota Cimahi pada Juli 2025.
"Setelah pindahh aku tuh bingung harus kerja apa karena aku punya asma dan alergi dingin jadi ngerasa nggak cocok kalo kerja pabrik atau ruangan AC gitu," ujarnya kepada Wolipop.
Kebingungan mencari pekerjaan yang sesuai dengan kondisi kesehatannya membuat Julia terinspirasi untuk mencoba peruntungan di bidang pijat panggilan. Ide ini muncul murni dari dirinya sendiri saat merasa sangat terpuruk.
"Idenya datang dari diri aku sendiri karena saat itu aku lagi stuck banget sampe nangis-nangis harus nyari kerja ke mana, akhirnya terbesit lah ide buat posting di TikTok," kenangnya.
Julia memulai usahanya dengan meminta bantuan tetangga untuk mengunggah pricelist pijat di story WhatsApp. Hingga akhirnya dia mendapat pelanggan pertama dari Ranca Bentang, Jawa Barat.
Popularitasnya meledak setelah ia mengunggah konten di akun TikTok-nya, @juliajanu, pada 21 Oktober 2025. "Di tanggal 21 Oktober aku iseng posting foto berslide d TikTok, ga expect kalo besoknya bakalan rame, bahkan mencapai 200 ribu tayangan dan ribuan komen," kata Julia.
Respon positif yang luar biasa ini membuatnya kebanjiran booking pijat. Ia mengungkapkan kini bisa melayani 4 hingga 5 orang pelanggan dalam sehari dengan tarif Rp 100.000 per jam. Julia menegaskan bahwa ia hanya menerima pijat khusus wanita untuk menjaga prinsip kehalalan dalam pekerjaannya.
"Aku cuma menerima pijat khusus kaum hawa aja, stay halal ya," tegasnya.
Meskipun harus berkeliling kota yang berisiko menghadapi cuaca tak terduga, Julia menikmati setiap prosesnya. "Kesulitannya cuma kadang sulit cari alamat, harus kehujanan kepanasan, tapi sejauh ini di nikmati dan semoga selalu ketemu sama org baik dan di jauhkan dari hal-hal yang tidak baik," ungkapnya.
Orang tua Julia mendukung penuh pilihannya, meski terkadang merasa khawatir melihat anak gadisnya harus bekerja secara mobile. Namun, kerja keras Julia membuahkan hasil manis.
"Aku bisa beli apa aja dari hasil keringat aku, bisa berbagi rezeki ke keluarga," ucapnya.
Julia yang cakupan layanannya meliputi wilayah Cimahi, Bandung, KBB, Cihampelas, dan Kopo ini, menutup ceritanya dengan sebuah pesan semangat untuk sesama anak muda.
"Tetep semangat, berdoa berusaha jangan lupa, jangan nyerahh sama keadaan, mungkin keadaan kita saat ini sedang di bawah tapi kita tidak pernah tau esok akan seperti apa, keep spirit untuk semua gen-Z di seluruh dunia," pungkasnya.
(gaf/eny)