Maknai Hari Kartini, BRI Dukung Pemberdayaan Perempuan Lewat Program BRInita

Jakarta - Dalam semangat memperingati Hari Kartini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali menegaskan komitmennya terhadap pemberdayaan perempuan Indonesia melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bertajuk BRInita atau BRI Bertani di Kota. Program ini menjadi bentuk nyata kontribusi BRI dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus memperluas peran perempuan dalam sektor ekonomi dan lingkungan.

Program BRInita menyasar masyarakat di kawasan padat penduduk, dengan tujuan menciptakan ekosistem pertanian perkotaan yang berkelanjutan. Sejak diluncurkan pada tahun 2022, program ini telah menjangkau 31 lokasi di 15 provinsi dan dikelola oleh kelompok-kelompok usaha wanita. Salah satu penerima manfaatnya adalah Kelompok Usaha Kosagrha Lestari yang berlokasi di Kelurahan Medokan Ayu, Surabaya, Jawa Timur.

Ketua Kelompok Kosagrha Lestari, Pridha Nashari Rahmatika, menyebut program BRInita memberikan dampak signifikan bagi komunitasnya. Beranggotakan 51 orang, mayoritas perempuan, kelompok ini berhasil menyulap lahan tidur seluas 800 meter persegi menjadi kebun sayur produktif. Selain menanam berbagai jenis sayuran, buah, dan jagung putih, kelompok ini juga membudidayakan ikan gurame, nila, serta ayam.

"Program BRInita membuat kami lebih semangat. Kami tidak hanya mendapat bantuan infrastruktur, tetapi juga pelatihan urban farming yang sangat berguna untuk pengembangan usaha," ujar Pridha. Saat ini, kelompoknya mampu meraih pendapatan bulanan antara Rp2 juta hingga Rp10 juta.
Dalam rangka Hari Kartini 2025, Kosagrha Lestari turut mengikuti workshop pertanian perkotaan yang digelar oleh BRI Peduli. Kegiatan ini memperkuat keterampilan anggota kelompok dalam mengelola pertanian kota secara berkelanjutan.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa BRInita sejalan dengan Asta Cita pemerintah dalam menjamin akses terhadap pangan yang aman dan bergizi bagi seluruh warga. "Melalui BRInita, kami mengajak Kartini masa kini untuk berkontribusi dalam ketahanan pangan dan penguatan ekonomi perempuan di wilayah perkotaan," ujarnya.

Secara keseluruhan, program BRInita telah memberikan manfaat langsung bagi 1.160 orang, menyumbang 20,16 persen terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perempuan, dan membantu menurunkan angka stunting sebesar 11,27 persen. Dari sisi lingkungan, program ini menghasilkan lebih dari 33 ton pupuk organik cair, ribuan liter eco enzym, serta turut mengurangi emisi gas rumah kaca melalui pertanian hidroponik.

Selain infrastruktur dan pelatihan teknis, BRI juga menyediakan pendampingan usaha mulai dari pengemasan hingga pemasaran produk hasil urban farming. Hendy menegaskan, "BRInita bukan hanya tentang bertani, tetapi juga tentang membangun peran perempuan sebagai agen perubahan di masyarakat. Semangat Kartini menjadi fondasi dari semua langkah pemberdayaan ini."

Dengan keberlanjutan dan dampak sosial yang dihasilkan, BRInita menjadi bukti bahwa peran perempuan dalam pembangunan ekonomi dan lingkungan dapat diperkuat melalui pendekatan inklusif dan berkelanjutan. (dtg/dtg)