Karyawan Tolak Belikan Sarapan untuk Bos Dipecat, Picu Kemarahan Netizen
Menuruti perintah atasan memang sudah menjadi kewajiban karyawan, tapi ketika perintah itu tidak sesuai desk job, maka bawahan boleh saja menolaknya. Namun gara-gara tidak mau menuruti perintah bos yang 'semena-mena', karyawati ini harus kehilangan pekerjaannya.
Seorang karyawati di Shanghai, China, dipecat setelah menolak membelikan sarapan untuk bosnya. Kisahnya diunggah di media sosial Xiaohongshu dan memicu reaksi netizen.
Wanita yang hanya diketahui bermarga Lou ini adalah karyawan baru di sebuah institusi pendidikan. Lou bercerita bahwa atasannya, wanita bermarga Liu, memintanya membawakan kopi Americano panas dan sebutir telur untuk sarapan setiap pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Liu juga kerap memaksa Lou untuk selalu menyiapkan sebotol air minum di mejanya. Lou yang merasa perintah itu tidak sesuai dengan tugasnya, menyampaikan protes di grup chat karyawan, membuatnya ditegur admin.
Tak lama kemudian, dia dipecat HRD dan diberitahu tidak akan menerima kompensasi apa pun. Perlakuan perusahaan yang tidak masuk akal membuatnya merasa tidak berdaya. Lou pun meminta atasannya mengganti biaya yang sudah dia keluarkan untuk membeli kopi, telur dan air minum kemasan.
Kisah Lou menarik perhatian publik dan menuai kecaman. Banyak yang membela Lou dan meminta perusahaan tersebut memenuhi hak-haknya sebagai karyawan.
"Bos ini memperlakukan bawahannya seperti asisten bebas, tidak etis dan merupakan penindasan," ujar salah satu netizen.
"Lou menunjukkan keberanian yang signifikan dengan mengungkap perilaku bosnya."
Keluhan Lou akhirnya diperhatikan perusahaan setelah kisahnya viral. Seperti dikutip dari South China Morning Post, perusahaan tersebut merilis pernyataan bahwa atasan Lou telah diberhentikan karena menyalahgunakan wewenang dan memaksa bawahan membantu urusan pribadinya.
Wang, kepala HRD, mengatakan bahwa pemecatan Lou semata-mata adalah keputusan Liu dan tidak sejalan dengan kebijakan perusahaan. Sementara itu, Lou mendapatkan kembali pekerjaannya dan melanjutkan tugas-tugas rutinnya, meskipun masih belum pasti apakah dia akan menerima kompensasi.
Pengalaman Lou merupakan satu dari banyak kasus bullying yang marak terjadi di China. Survei pada tahun 2020 yang dilakukan Zhilian Zhaopin, sebuah perusahaan perekrutan di China, mengungkapkan bahwa 64% karyawan pernah mengalami perundungan di tempat kerja.
Berbagai bentuk intimidasi yang umum termasuk dipaksa melakukan tugas-tugas yang tidak masuk akal, pelecehan verbal, hingga pelecehan seksual.
(hst/hst)
Hobbies & Activities
Benston vs Rixton : Keyboard Foldable 88 Key, Mana yang Lebih Worth It untuk Pemula?
Health & Beauty
Rahasia Untuk Kulit Cerah & Kenyal dengan Dr Schatz Phyto Cell Mask
Home & Living
Rumah Lebih Rapi Tanpa Ribet? Rekomendasi 3 Storage Box Andalan yang Wajib Kamu Punya!
Home & Living
Panci Ini Layak Masuk Dapur Kamu! Stein Cast Iron Enamel Pot Hadir Bikin Makanan Cepat Matang
Membanggakan, Kisah 3 Atlet RI Raih Emas di SEA Games 2025 Saat Hamil
Kaleidoskop 2025
5 Istilah Dunia Kerja yang Viral di 2025, Gen Z Wajib Tahu
5 Hal yang Bisa Cegah Kerjaan Jadi Chaos, Intip Caranya di Sini
Curhat Wanita yang Diduga Selingkuh di Konser Coldplay, Akui Naksir Bos
Member Boyband Sepi Job, Beralih Jadi Supir Bus Tuai Pujian Netizen
Ramalan Zodiak 24 Desember: Libra Khawatir, Scorpio Esktra Sabar
Outfit Check, Gaya Chic Aura Kasih Liburan Akhir Tahun di Luar Negeri
Mantan Ratu Tenis Anna Kournikova Melahirkan Anak ke-4 di Usia 44
Potret Cantik Zhao Lusi Terima Penghargaan Artis China Paling Berpengaruh 2025











































