Ada banyak cara untuk menghasilkan uang, termasuk dengan tidak 'melakukan apa-apa'. Seorang pria bernama Shoji Morimoto dikenal dengan profesi uniknya yang dianggap tidak penting tapi ternyata bisa mendatangkan keuntungan hingga miliaran rupiah. Shoji bekerja dengan menyewakan diri kepada orang-orang yang kesepian atau butuh ditemani.
Shoji Morimoto adalah seorang pria 38 tahun asal Tokyo yang dalam tiga tahun terakhir jadi sukses dan terkenal dengan cara unik. Shoji bisa dibilang membangun kariernya dengan tidak melakukan apa-apa. Bukan menganggur, Shoji menyewakan jasanya untuk menemani orang lain yang dianggap bukan sebuah pekerjaan bagi kebanyakan orang.
Pria tersebut menyewakan dirinya kepada orang-orang yang membutuhkan untuk melakukan hal-hal sederhana, seperti mendengarkan cerita, melihat bunga sakura mekar bersama, atau hanya sekadar ada di tempat. Selain dibayar, orang yang menyewa pun umumnya akan diminta untuk membiayai transportasi, makanan, atau minuman jika ada.
Ayah dari dua anak tersebut bukannya tidak punya gelar atau kemampuan untuk bekerja 'serius'. Ia bahkan dulu adalah pelajar yang rajin dan pintar yang bekerja keras untuk mendapat nilai bagus hingga lulus S2 di jurusan fisika dari kampus bergengsi Universitas Osaka. Tapi hal itu tidak membuatnya puas.
"Aku sekolah S2 Karena orang-orang di sekitarku melakukan itu jadi aku hanya mengikuti tanpa berpikir, aku jarang hidup dengan inisiatifku sendiri," katanya.
Ia sempat bekerja sebagai editor buku tapi tiga tahun kemudian memutuskan untuk resign karena tidak sesuai dengan karier yang diinginkannya. Setelah itu, Shoji memilih menjual jasa menyewakan diri setelah terinspirasi Nietzsche yang mengubahkan perspektifnya dalam hidup.
Pada 2018, Shoji Morimoto mulai menjalankan bisnisnya yang jadi viral di media sosial. Dilansir NY Post, Shoji sudah melayani lebih dari seribu klien dari dalam maupun luar Jepang. Biasanya ia memasang tarif $ 100 untuk dua atau tiga jam pertemanan. Dikatakan jika belakangan jasanya semakin laris karena meningkatkan jumlah orang kesepian, terutama di Asia.
Dalam memoarnya, Shoji mengungkap beberapa pekerjaan unik yang pernah dilakoninya. Dikatakan jika Shoji pernah dibayar untuk mengawasi seorang wanita mengintip profil kencan online rahasia suaminya. Ia juga pernah diminta menonton wanita memakan sobekan kertas seperti nasi. Dikatakan berkat kesediaannya menemani orang-orang tersebut, dalam setahun Shoji bisa menghasilkan $ 80.000 atau Rp 1,2 miliaran.
Meski begitu, ia tidak menerima semua permintaan karena tetap punya batasan. Ia tidak mau mengambil pekerjaan yang melibatkan kegiatan seksual. Shoji pun pernah menolak beberapa tawaran, seperti memindahkan kulkas, bepergian ke Kamboja, dan menonton konser musik pop karena tidak tahu musik. Ia mengaku pada dasarnya hanya menjalankan profesi ini untuk bersenang-senang.
(ami/ami)