Kebiasaan mengunggah konten di media sosial bisa menunjukkan banyak informasi mengenai sang pemilik akun. Tak hanya menampilkan gaya hidup, profesi, usia, pertemanan hingga keluarga, postingan seseorang ternyata dapat mengungkap kondisi ekonomi. Hal tersebut terungkap dalam riset terbaru yang menyebut jika cara orang posting terpengaruh dengan berapa gaji yang mereka terima.
Sebuah riset dilakukan di Universitas Queen Mary di London, Inggris untuk mengetahui bagaimana cara seseorang bermain media sosial dan gaji mereka. Setelah menganalisa 2,6 juta postingan dan latar belakang finansial pengunggahnya, mereka menemukan hubungan di antara keduanya. Bukan dari foto, para peneliti mengetahuinya dari tulisan.
"Studi kami menunjukkan bahwa tulisan yang diunggah pengguna di wilayah miskin bisa dibedakan dengan tulisan dari wilayah kaya," kata pemimpin penelitian Dr. Ignacio Castro.
Lebih lanjut, temuan Dr. Ignacio dan tim menemukan bahwa konten para pengguna internet bisa mengungkap faktor sosial ekonomi mereka. Misalnya saja di lingkungan orang-orang yang lebih kaya aktivitas postingannya lebih sensitif terhadap kejahatan tapi positif secara keseluruhan.
"Temuan-temuan dalam studi juga menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di lingkungan kaya lebih mungkin membagikan postingan positif tapi bisa jadi lebih sering mendiskusikan soal kejahatan, bahkan jika tingkat kejahatan sebenarnya mereka lebih rendah daripada di lingkungan miskin,"tambah Ignacio.
Dalam studi yang dilakukan di Inggris dan Amerika Serikat tersebut terungkap bahwa orang kaya biasanya lebih peduli dengan tindak kejahatan atau masalah sosial. Di kedua negara, masalah kejahatan yang menjadi perhatian partisipan pun termasuk yang berkaitan dengan kekerasan maupun bukan. Sementara di AS, netizen berpenghasilan lebih besar banyak membicarakan mengenai kejahatan senjata.
"Perbedaan mengejutkan dalam konten yang diunggah orang-orang yang tinggal di lingkungan lebih kaya dibanding lebih miskin membuat peneliti percaya bahwa aktivitas online pada umumnya bisa mengungkap status sosioekonomi," kata peneliti.
(ami/ami)