×
Ad

Pesta Pernikahan Palsu, Tren Baru di Kalangan Gen Z yang Lagi Viral

Vina Oktiani - wolipop
Minggu, 17 Agu 2025 17:30 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/brave-carp
Jakarta -

Tren pesta pernikahan palsu tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan Gen Z India. Acara tersebut menampilkan seluruh kemeriahan pernikahan tradisional India, mulai dari musik Bollywood, tabuhan dhol, tarian, dekorasi mewah, hingga busana etnik.

Namun tak seperti pesta pernikahan pada umumnya, tak ada pasangan pengantin yang benar-benar menikah. Seluruh rangkaian diselenggarakan murni sebagai hiburan, tanpa beban adat maupun tuntutan keluarga.

Melansir Everything Experiential, fenomena ini menjadi viral usai seorang bankir investasi, Sarthak Ahuja, membagikan pengalamannya melalui LinkedIn. Ia mengungkapkan bahwa para penyelenggara acara kini memanfaatkan konsep pernikahan palsu tersebut sebagai pesta berbayar yang menguntungkan.


Salah satu contoh, acara di Bengaluru yang berhasil menarik lebih dari 2.000 peserta. Di Delhi, pesta dengan anggaran sekitar ₹10 lakh atau setara Rp190 juta juga sukses meraup keuntungan. Harga tiket untuk mengikuti acara ini berkisar antara ₹2.000 (Rp380 ribu) hingga ₹15.000 (Rp2,85 juta) per orang, atau ₹10.000 (Rp1,9 juta) untuk pasangan.

Peserta umumnya dibagi menjadi dua kubu, pengantin pria dan pengantin wanita. Setelahnya mereka lalu diajak mengikuti permainan interaktif seperti Guess the Relative, menikmati hidangan prasmanan, dan menari diiringi lagu-lagu Bollywood. Beberapa penyelenggara menyediakan versi bebas alkohol demi menciptakan suasana yang aman dan ramah untuk semua kalangan.

Tren ini juga viral karena gaya hidup para profesional muda di kota-kota besar seperti Delhi, Mumbai, dan Bengaluru. Tinggal jauh dari keluarga membuat mereka mencari cara menikmati kemeriahan layaknya pesta pernikahan, namun tanpa tekanan emosional, pertanyaan pribadi, ataupun kewajiban adat.

Konsep pernikahan palsu ini juga memberi manfaat bagi industri pernikahan India yang bernilai sekitar ₹130 miliar atau Rp24,7 triliun. Bagi penyedia jasa dan venue, acara ini menjadi peluang untuk mengisi bulan-bulan sepi seperti Juni hingga Agustus, sehingga tetap mendapatkan pemasukan di luar musim pernikahan utama.

Menariknya, fenomena ini kini merambah ke berbagai negara. Frankfurt, Jerman, pernah menggelar pesta bertema 'Band Baaja Baarat' dengan dekorasi, musik, dan tarian ala India tanpa adanya pengantin. Dubai pun mulai mengikuti konsep serupa, dilengkapi lomba desain dan dance-off bertema pernikahan.



Simak Video "Video: Blak-blakan Zhao Lusi 'Hidden Love' soal Dieksploitasi Agensi"

(vio/vio)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork