Momen seorang suami menangis sambil mengguncang-guncangkan bahu istrinya di depan sebuah rumah sakit di provinsi Hubei, China viral di media sosial. Sang suami marah karena baru mengetahui istrinya tengah hamil.
"Pernikahan macam apa ini? Bukankah lebih baik melajang? Apakah kamu bodoh?" ucap pria tersebut emosi.
Tidak jelas apakah dia memarahi istrinya atau dirinya sendiri, tetapi setelah mengucapkan kata-kata itu, sang istri langsung menangis dan pingsan tepat di luar rumah sakit.
Dilansir dari Thaiger, pasangan tersebut baru saja menikah. Suami membawa istrinya yang sedang tidak sehat ke rumah sakit. Ternyata mereka baru mengetahui jika sang istri sedang hamil.
Kabar yang seharusnya disambut oleh suka cita itu malah sebaliknya. Suami yang merasa keuangannya belum mencukupi untuk punya anak seolah tak menerima jika istrinya hamil.
Sehari-hari sang istri merupakan ibu rumah tangga. Dia tidak memiliki penghasilan dan mengandalkan gaji bulanan suaminya. Ketika sang suami menghitung pengeluaran mereka ke depan, dia mendapati dirinya merasa kewalahan.
Sang suami mengetahui bahwa istrinya baru saja membeli satu set kosmetik mahal seharga 3.800 yuan atau sekitar Rp 8 juta. Dan sang istri meminta uang pada suaminya untuk membayar kosmetik tersebut. Kemudian mereka juga memiliki pinjaman mobil. Setiap bulannya pria tersebut memberikan 5.000 yuan atau sekitar Rp 10 juta kepada istrinya.
Rasa emosi dan putus asanya tumbuh, sang suami mempertimbangkan untuk bercerai. Namun dia mengurungkan niat karena pernikahan baru seumur jagung. Mereka tidak ingin mengecewakan orang tua dengan berpisah begitu cepat.
Tanpa dana untuk menghidupi dirinya sendiri dan takut kehilangan anak mereka yang belum lahir, pria itu pun emosional dan marah pada istrinya. Namun kemudian dia merasa bersalah karena khawatir terjadi sesuatu pada bayinya yang belum lahir.
Kisah meresahkan pasangan ini menimbulkan kekhawatiran tentang tantangan yang dihadapi oleh banyak pasangan menikah saat ini ketika berhadapan dengan tekanan keuangan, perubahan nilai dan harapan. Bagi setiap orang yang hendak menikah, sebaiknya mempersiapkan mental agar siap menjalani kehidupan setelah pernikahan.
(gaf/eny)