Kisah 5 Pengantin Menikah Saat Corona, Sedia Hand Sanitizer & Ruang Isolasi

Gresnia Arela Febriani - wolipop

Minggu, 22 Mar 2020 13:07 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Pasang Cincin on Javanese Wedding. Traditional Javanese Groom Puts a Ring On The Bride

Ilustrasi pasangan menikah. Foto: Getty Images/iStockphoto/ridzky setiaji

Jakarta -

Sejak munculnya COVID-19 di Indonesia, berbagai gelaran acara mengalami penundaan sampai waktu yang belum ditentukan. Salah satu acara yang mengalami penundaan adalah acara pernikahan. Namun karena alasan gedung sudah di-booking, undangan telah disebar, katering dan dekorasi sudah dipersiapkan dari jauh hari, beberapa pengantin tak bisa memundurkan acara pernikahan mereka.

Berikut ini cerita dari para calon pengantin yang memutuskan untuk mengadakan acara pernikahan di saat virus Corona semakin merajalela. Para calon pengantin ini melakukan beberapa perubahan dan antisipasi pada acara pernikahan mereka demi mencegah penyebaran virus Corona.

Siapkan Hand Sanitizer dan Ruang Isolasi

Kisah 5 Pengantin Menikah Saat Corona, Sedia Hand Sanitizer & Ruang Isolasi

Ilustrasi hand sanitizer. Foto: Istimewa

Cerita pertama datang dari Isla Islamia. Dia akan mengadakan acara pernikahan pada 28 Maret 2020 dengan jumlah tamu sekitar 850 orang. Ia dan keluarga mengaku cemas dan khawatir karena semakin merebaknya virus corona yang begitu pesat.

Isla yang akan mengenakan busana adat Sunda saat menikah ini menuturkan, dia akan menyiapkan hand sanitizer, petugas pengecekan suhu dan juga ruangan isolasi bagi para tamu undangan yang akan hadir. Selain itu juga melakukan penyemprotan desinfektan di ruangan gedung tersebut.

"Untuk menghindari penularan covid-19 waktu resepsi, aku sudah menyiapkan hand sanitizer yang akan disebar di setiap sudut ruangan dan pintu masuk, ada petugas pengecekan suhu, ruang isolasi jika ada tamu yang suhunya 38 derajat lebih, dan menggunakan sarung tangan selama resepsi. Aku juga memberi tahu WO untuk menerapkan social distancing satu meter antara tamu undangan, dan berkoordinasi dengan pihak gedung untuk melakukan penyemprotan desinfektan sehari sebelumnya. Sejauh ini belum mendapatkan masker karena sulitnya stok di pasaran," ungkap Isla.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu Isla juga meniadakan prosesi adat Sunda yang sebelumnya sudah direncanakan.

"Ada ritual adat Sunda berupa saweran yang memancing orang berdekatan tidak kami adakan, jadi kami hanya memakai baju adatnya saja," ujarnya.

Wanita yang berprofesi sebagai project management officer di salah satu perusahaan swasta ini menceritakan jika ia terus memantau perkembangan kasus virus corona ini. Jika virus corona semakin memburuk penyebarannya, dia sudah siap dengan rencana terburuk.

"Terus memantau perkembangan covid-19 dan juga melihat peta penyebarannya. Sejauh ini kelurahan tempat saya melakukan resepsi belum ada di data. Rencana paling buruk menunda pernikahan, namun belum tahu sampai kapan. Hal ini juga sudah dibicarakan oleh kedua belah pihak keluarga," ujar Isla.

Ricky Panjaitan yang akan melangsungkan resepsi pernikahan pada 4 April 2020 juga menyatakan sudah menyiapkan hand sanitizer, menyediakan ruang isolasi bagi tamu yang sakit dan petugas untuk cek suhu tubuh. Untuk hand sanitizer, panitia acara akan menempatkannya di beberapa titik.

"Beli akrilik untuk tulisan petunjung hand sanitizer dan botol yang bisa di-pump. Jadi dikasih tahu spot-spot mana saja ditempatkan. Panduan dari gedung, ditempatkan di pintu masuk, meja penerima tamu, dekat buffet dan yang berdiri di pelaminan juga pegang di botol kecil," jelas Ricky saat dihubungi Wolipop.

Resepsi Tanpa Salaman dengan Tamu

Cerita selanjutnya datang dari calon pengantin bernama Siela Zulaika. Ia akan menggelar acara pernikahan pada 4 April 2020 di sebuah masjid di Cipayung, Jakarta Timur. Siela mengaku semua persiapan pernikahannya sudah matang dan tak bisa diundur lagi.

"Mau diundur kayaknya nggak bisa deh, tapi ini dilanjutin pasti takut pada nggak dateng karena lagi booming COVID-19. Tapi ya Siela berdoa semoga cepat reda atau hilang lah COVID-19 ini," ungkap Siela pasrah.

Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Wanita 31 tahun ini mendapatkan saran dari wedding organizer bagaimana mencegah penyebaran virus Corona di acara pernikahan. Salah satunya dengan bersalaman tanpa saling menyentuh tangan alias namaste atau salam tradisional. Kursi tamu untuk makan juga disusun agak renggang jaraknya dan menempatkan hand sanitizer di meja penerima tamu untuk membersihkan tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan tamu lain dan mempelai.

Pengantin asal Malaysia menggelar pernikahan secara drive-thru. Foto: Twitter

Membatalkan Resepsi Pernikahan

Sama seperti Isla, calon pengantin bernama Windi akan melaksanakan acara pernikahan pada 28 Maret 2020. Demi menghindari penyebaran virus Corona, Windi mengadakan akad nikah saja tanpa resepsi.

"Sebelumnya akad dan resepsi dilangsungkan bersamaan di tanggal tersebut. Cuma dua minggu sebelum hari H, persebaran kasus corona semakin bertambah. Jadi bikin agak galau awalnya mau diteruskan atau tidak. Karena yang dipikirkan bukan cuma ego masing-masing calon pengantin tapi harus pikirkan kenyamanan orang banyak. Sampai pada akhirnya setelah rapat keluarga kita putuskan untuk tanggal 28 nanti akad nikah dulu, untuk resepsi akan dilangsungkan setelah kondisi kondusif. Awalnya masih yakin mau buat resepsi, kebetulan aku tinggal di Bekasi, setelah baca berita di Bekasi sudah banyak yang positif corona, jadi dipastikan kalau resepsi diundur saja," ungkapnya kepada Wolipop, Jumat (20/3/2020).

Keputusan itu juga membuat Windi menarik undangan yang sudah disebar. Dia bersyukur kerabatnya memaklumi keputusannya.

"Para tamu undangan memaklumi dan kalau dilihat dari raut muka mereka juga terlihat lebih lega karena acaraku dipending sampe waktu yang tepat. karena aku yakin mereka juga ada ketakutan untuk datang," ujarnya.

Menikah Tanpa Prasmanan, Siapkan Nasi Box

Pengantin berikutnya yang tetap menggelar acara pernikahannya adalah Linda. Ia juga senasib dengan Windi tak mengadakan acara resepsi dan hanya mengadakan akad nikah saja sebagai tanda sahnya hubungan secara agama dan negara.

"Awalnya memang di minggu lalu saya dan keluarga masih yakin untuk tetap lanjutin acara ini walaupun sudah ramai tentang corona, karena pada Sabtu tanggal 14 maret 2020 saya dan pacar masih kondangan teman kami dan itu acaranya juga masih ramai banget. Tapi pas Senin di berita sudah mulai heboh, pak presiden dan pak gubernur Jakarta juga sudah mulai kasih imbauan untuk WFH dan tidak mengadakan pertemuan yang melibatkan banyak orang. Saudara dan teman pun mulai menanyakan apa tetap jadi acaranya? Di siru kami mulai ragu juga, akhirnya hari selasa tanggal 17 maret 2020 saya, pacar dan keluarga inti kami berkumpul untuk membicarakannya lagi," ungkap Linda panjang lebar.

Wanita yang berusia 29 tahun ini menyebutkan hadil dari rembukan keluarga kedua belah pihak yaitu untuk menunda resepsi pernikahan. Namun dia dan sang suami tetap melakukan akad nikah yang di hadiri keluarga terdekat saja.

Ilustrasi makanan prasmanan. Foto: iStock

"Keputusan itu dirasa merupakan keputusan terbaik untuk saat ini, demi menjaga, melindungi dan mencegah keluarga dan sahabat kami agar tidak tidak terkena COVID-19 dan membantu mengurangi penyebaran virus ini. Walaupun kami juga masih tidak tau kapan kemungkinan bisa mengadakan resepsi kembali," kata Linda yang menikah pada Sabtu (21/3/2020) kemarin.

Perubahan acara pernikahan itu pastinya membuat Linda juga melakukan berbagai perubahan lain. Dia mengurus ulang segala sesuatu terkait pernikahannya. Salah satunya adalah urusan catering yang tadinya berbentuk prasmanan menjadi nasi box.

"Banyak tempat yang tidak boleh mengadakan acara sama sekali yang akhirnya kami di perbolehkan di salah satu masjid, makanan walaupun hanya nasi box saja tidak prasmanan, make up, ini paling sulit karena banyak MUA juga yang menolak karena takut, alhamdulillah akhirnya dapet juga," ucap Linda yang berharap pandemi virus Corona segera berakhir.

(hst/hst)