×
Ad

Menurut Seksolog 2 Hal Ini Bikin Masturbasi Jadi Tidak Sehat

Vina Oktiani - wolipop
Senin, 16 Des 2024 21:00 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Masturbasi adalah topik yang sering kali dipenuhi oleh stigma dan berbagai mitos, meskipun sebenarnya merupakan bagian alami dari kehidupan seksual manusia. Aktivitas ini dilakukan oleh banyak orang sebagai bentuk eksplorasi diri, pelepasan stres, atau pemenuhan kebutuhan biologis.

Masturbasi sendiri sebenarnya merupakan kegiatan yang wajar dan sehat selama dilakukan dengan cara yang benar. Dalam event Satu Dekade Kebahagiaan Bersama Laci Asmara lewat Dasa Asmar Bersua yang digelar di Nine Table, One Satrio, Kuningan pada Selasa (10/12/24), dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) selaku seksolog menjelaskan mengenai masturbasi.

"Masturbasi itu merupakan aktivitas seksual pertama dan tentunya hal yang wajar dilakukan terutama oleh mereka yang baru pubertas. Jangankan pubertas, yang dewasa muda ataupun sudah menikah kadang juga masih ada yang melakukannya," terang dokter Haekal.


Menurut sang dokter, masturbasi memang kerap dilakukan karena hal tersebut dipicu oleh dorongan seksual, adanya rangsangan dalam bentuk visual, kemudian gambar, atau mungkin sentuhan, sehingga membangkitkan libido seksual, sehingga membuat seseorang berfantasi, sehingga melakukan masturbasi. Namun ada beberapa hal yang bisa membuat masturbasi menjadi tidak sehat. Apa saja?

Ketergantungan atau Kecanduan

"Masturbasi ini merupakan aktivitas yang wajar dan sehat. Tapi dikatakan tidak sehat atau menjadi suatu gangguan kalau ketergantungan, kecanduan," jelas dokter Haekal.

Dikatakan ketergantungan atau kecanduan tersebut saat seseorang tidak bisa melakukan kegiatan sehari-hari jika belum masturbasi. Dengan demikian orang tersebut akan selalu memaksakan atau menyempatkan diri untuk melakukan masturbasi.

Sambil Menonton Konten Pornografi

Menurut dokter Haekal melakukan masturbasi sambil menonton konten pornografi sangat tidak dianjurkan. Sekalipun menonton konten pornografi bersama pasangan, dokter Haekal mengatakan jika kegiatan tersebut tidak sehat.

"Karena gini, seseorang yang menonton konten pornografi, maka dia pasti akan mempertanyakan 'kenormalan' seksualitas dirinya sendiri. Tentu dia akan membandingkan," ucap sang dokter.

Menonton konten pornografi hanya akan membuat seseorang membandingkan tubuh dirinya atau pasangan dengan model di konten pornografi tersebut. Tak hanya itu saja, menonton konten pornografi juga akan merusak fungsi otak.

"Di otak kita itu ada yang namanya area eksekutif yang terletak di otak bagian depan. Area eksekutif ini berperan penting untuk membuat seseorang bisa membedakan mana yang benar, mana yang salah. Dan juga berperan penting untuk membuat seseorang bisa membuat keputusan tepat, bisa melakukan multitasking, dan sebagainya," jelasnya.

Jika sudah kecanduan menonton konten pornografi, maka dalam waktu 5 hingga 10 tahun area otak tersebut akan rusak. Dokter Haekal juga menjelaskan jika kecanduan menonton konten pornografi akan merusak siklus seksual. Sehingga saat memasuki fase rangsangan, orang tersebut akan langsung melompat ke fase orgasme.

"Karena nggak ada usaha. Dia lama-lama akan mematikan daya reaksi otaknya. Coba bandingkan jika masturbasi sambil menghayal, itu akan menciptakan daya kreasi otak kita," tambah dokter Haekal.



Simak Video "Video: Jangan Anggap Tabu! Pendidikan Seks pada Anak Bisa Cegah Child Grooming"

(vio/vio)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork