Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Carmanita

Mohammad Abduh - wolipop
Kamis, 08 Des 2011 16:19 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Carmanita (Photo by Mohammad Abduh/Wolipop)
Jakarta -

Wanita kelahiran Bandung, 10 Juli 1956 ini dikenal karena karyanya yang selalu mengangkat tema batik. Batik yang merupakan warisan tradisional Indonesia sudah biasa menjadi pemandangan sehari-hari bagi cucu dari pencipta lagu anak, Ibu Sud tersebut karena memang dirinya merupakan keturunan dari keluarga pengrajin batik yang disegani.

Wanita berkacamata ini menamatkan pendidikan tingginya di luar negeri yaitu di Pittman College, Perth, Australia pada tahun 1974 lalu dilanjutkan di City College San Francisco, Amerika Serikat di tahun 1975-1977 dan Marketing & Finance di University of San Francisco, Amerika Serikat pada 1977-1980.

Setelah menyelesaikan kuliahnya dan kembali ke Indonesia pada 1980, Carmanita yang mengaku tomboy ketika kecil mulai tertarik dan berkonsentrasi dalam pembuatan batik tradisional. Bisnis sebagai perancang batik dimulai pada tahun 1982 lewat PT. Amtrend Sentana Garment yang didirikannya. Perusahaan tersebut lebih banyak menciptakan fesyen yang dinamis dan masih memiliki akar tradisional, di samping non tradisional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum menjadi desainer, wanita yang fasih berbahasa Inggris dan Belanda ini sempat bekerja di berbagai tempat. Delapan bulan lamanya ia bekerja di perusahaan pesawat terbang asal Belanda, Fokker Representative. Selain itu, sekitar tahun 1979, Carmanita pernah bekerja paruh waktu di Bank Amerika, San Francisco, serta di Department Store The I Magnin di bagian marketing dan perdagangan.

Carmanita mengawali karirnya sebagai desainer ketika menjuarai lomba perancang baju pada 1987. Itu menjadi semacam lisensi bagi dirinya untuk berkarya, menghasilkan pakaian sesuai imajinasi dan kreativitasnya. Di tangannya, motif kain batik tak hanya berhenti dengan gayanya yang tradisional dan cenderung kuno, melainkan diolah sedemikian rupa menjadi bentuk ekspresi yang lebih modern tanpa meninggalkan kekhasannya sebagai kain asli Indonesia. Dalam menciptakan kreasi batik ala Carmanita, ia menggunakan teknik pewarnaan dengan menahan warna memakai lilin untuk menghasilkan ragam hias.

Salah satu karyanya yang legendaris adalah dengan membuat mobil Mercedes-Benz C 250 Avant Garde bermotif batik pada tahun 2010 lalu. Dengan pelelangan mobil tersebut, Carmanita berhasil mendapatkan keuntungan sekitar Rp 300 juta yang kemudian disumbangkan kepada yayasan DKI.

(fer/mab)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads