Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

'Aku Super', Cara Barbie Buat Anak-anak Lebih Percaya Diri

wolipop
Rabu, 06 Mei 2015 15:32 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Foto: Eny Kartikawati/Wolipop
Jakarta -

Mattel sebagai perusahaan yang memproduksi boneka favorit anak-anak perempuan, Barbie, baru saja meluncurkan koleksi yang dinamai Princess Power. Berbarengan dengan dirilisnya boneka tersebut, Barbie juga menggelar kampanye #AkuSuper untuk mendorong anak-anak lebih percaya diri.

Kampanye #Aku‎Super digelar dalam rangkaian Barbie's Day Out yang dilaksanakan dari mal ke mal. Acara ini akan digelar pertamakali di Mal Kemang Village pada 13-24 Mei 2015. Pemutaran perdana film Princess Power di salah satu stasiun televisi swasta juga menjadi bagian dari kampanye yang ingin menginspirasi anak-anak perempuan Indonesia menjadi anak yang super.

Marketing Manager‎ Mattel Asia Tenggara Jia-Li Fong mengungkapkan alasan di balik pemilihan kampanye dengan tema #AkuSuper ini. "Dengan mengenali potensi kekuatan yang kita miliki, kita telah menemukan superhero dalam diri kita. Oleh karena itu kami mendorong anak perempuan untuk menemukan dan merayakan aksi mereka sehari-hari untuk menjadi super," ujarnya saat ditemui di Gandaria City, Jakarta Selatan, Rabu (5/5/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Jia-Li Fong lagi, kampanye #AkuSuper dibuat untuk mendorong anak-anak perempuan agar mereka percaya bahwa di dalam diri mereka bisa menjadi superhero yang memiliki kekuatan untuk membuat suatu perubahan positif. Kampanye ini sejalan dengan diluncurkannya Barbie Princess Power, seorang superhero yang bukan hanya memiliki kekuatan super tapi lebih ingin menonjolkan sisi kebaikan dalam dirinya.

Psikolog Ajeng Raviando yang hadir dalam peluncuran kampanye #AkuSuper ini menjelaskan orangtua bisa membantu anak memunculkan sisi superhero dalam diri mereka melalui Barbie ini. Misalnya sebelum tidur, ayah atau ibu bisa mengatakan pada anak perempuannya betapa si anak sudah menjadi anak super karena sudah mau gosok gigi atau sudah mengerjakan pekerjaan rumahnya. Jelaskan pada anak bahwa kekuatan super tidak harus selalu ada dalam bentuk 'kekuatan' itu sendiri tapi bisa dalam bentuk berbuat kebaikan.

"Hal-hal positif yang dilakukan anak dalam kesehariannya ini adalah wujud nyata sikap seorang superhero yang ada di dalam dirinya," ujar Ajeng.

(eny/hst)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads