Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Solusi untuk Ayah Sibuk

7 Pelajaran Hidup yang Hanya Bisa Diajarkan Ayah Kepada Anaknya

wolipop
Rabu, 22 Apr 2015 13:07 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta -

Anak umumnya lebih banyak menghabiskan waktu dengan sang ibu, sehingga hal-hal yang diajarkan kepada anak pun sebagian besar berasal dari ibunya. Ada pepatah mengatakan, yang menjadikan anak seperti dirinya yang sekarang adalah hasil didikan ibu. Namun bukan berarti peran ayah bisa dikesampingkan.

Ada hal-hal di dunia ini yang hanya, atau akan lebih baik jika ayah yang mengajarkannya kepada si buah hati. Tidak harus selalu yang bersifat formal dan edukatif seperti yang diajarkan di sekolah. Tapi lebih kepada pengembangan diri, empati dan perbekalan mental untuk menjadikan anak seseorang yang berkualitas dari segala sisi di masa depan.

1. Melatih Belajar dari Kegagalan
Ayah bisa menanamkan konsep pada anak untuk belajar dari kegagalan dengan mengajaknya untuk aktif ikut dalam berbagai lomba. Misalnya pertandingan sepakbola junior, lomba melukis atau kompetisi yang lainnya. Menyemangatinya untuk menang tidak dilarang namun lebih tekankan untuk melakukan usaha terbaik yang dia bisa dan tidak masalah jika tidak menjadi juara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjadi pemenang adalah sebuah kebanggaan dan kesenangan, tapi tidak mengajarkan sesuatu yang berarti dalam hidup. Sebaliknya, kekalahan atau kegagalan justru bisa memberikan pelajaran. Bahkan kegagalan adalah 'guru terbaik' yang akan membuat seseorang berusaha jadi lebih baik ke depannya nanti. Dengan pernah gagal, anak akan tahu sebuah kerja keras agar bisa bekerja lebih keras demi mendapatkan kemenangan. Bisa dikatakan, menang adalah trofi, gagal adalah pelajaran.

2. Mengganti Ban dan Oli
Ajarkan anak untuk bergantung pada dirinya sendiri, termasuk pada hal-hal yang bersifat mekanis. Tidak hanya untuk anak lelaki, anak perempuan pun perlu tahu bagaimana caranya mengganti ban ketika tiba-tiba kempes di jalan, atau pengetahuan lain tentang mesin yang sifatnya ringan. Khususnya pada anak perempuan, penting bagi ayah untuk mengajarkan bahwa ia punya kekuatan untuk sukses, percaya diri dan tidak tergantung pada orang lain. Ajarkan bahwa nantinya dia akan menjadi wanita kuat dan bisa menghadapi segala situasi darurat dengan tenang.

3. Sikap Terbuka dan Lugas
Pria biasanya lebih frontal dan apa adanya ketika mengutarakan pendapat dan apa yang ada di pikirannya. Sifat pria ini bisa ditularkan ayah kepada anak-anaknya. Berani bicara akan memperkuat karakter seseorang, sehingga dia bisa lebih dihargai oleh orang sekitar. Bantu anak untuk belajar berkata 'tidak' pada hal-hal yang dirasa tidak benar atau tidak nyaman. Namun ajarkan anak untuk mengutarakannya dengan cara yang tegas dan sopan tanpa melukai perasaan.

4. Olahraga
Fisik ayah umumnya lebih kuat, jiwa kompetitifnya juga lebih tinggi ketimbang ibu. Maka ayah bisa jadi pelatih pertama anak yang paling baik. Mengajak anak untuk aktif berolahraga tidak hanya untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Tapi mengerti makna sebuah perjuangan, kerja keras, melatih kemampuan strategi, kerjasama tim dan kesetiakawanan. Akan lebih baik jika olahraga yang diajarkan adalah jenis permainan seperti sepakbola, basket, kriket, baseball, badminton atau renang.

5. Mencintai dan Menghargai Ibu
Tidak ada orang yang paling sempurna untuk mengajarkan anak agar mencintai serta menghargai ibu, selain ayahnya sendiri. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa anak lelaki belajar bagaimana memperlakukan ibunya dan wanita lain di kehidupannya dengan memperhatikan ayahnya. Dokter anak dan penulis buku parenting Meg Meeker juga menyatakan kalau anak lelaki belajar untuk menjadi pria sejati dari pria lain, terutama sang ayah. Bagaimana ayah memperlakukan wanita khususnya ibunya, sangat mempengaruhi sikapnya terhadap lawan jenis ketika dewasa dan itu akan terekam sepanjang hidupnya. Tidak hanya ibu atau saudara perempuan, tapi juga wanita di sekitarnya mulai dari guru wanita, teman wanita juga wanita yang akan menjadi istri.

6. Memilih Pasangan Hidup
Bagi anak perempuan, ayah adalah panutan pertama dan terbesarnya untuk tahu bagaimana seorang pria harus bersikap terhadap wanita. Sebab, ayah adalah satu dari sedikit pria yang ditemuinya di masa kecil dan remaja. Kebanyakan anak perempuan akan menilai pria lain sesuai standar yang ia lihat dari ayahnya. Bisa dibilang, ayah adalah contoh pria yang akan menjadi teman hidupnya ketika dewasa nanti. Wanita akan cenderung memilih pria yang berani, penyayang, perhatian dan bertanggungjawab apabila di masa kecilnya pria seperti itu yang dilihatnya dari sang ayah. Maka penting bagi para ayah untuk menunjukkan kualitas terbaiknya di depan sang puteri.

7. Keberanian
Latih anak untuk menjadi seseorang yang pemberani. Berani dalam menghadapi tantangan, mengambil keputusan dan mempertahankan idealisme yang menurutnya benar. Untuk memupuk keberanian, ayah bisa mengajarkannya dengan cara-cara menyenangkan. Misalnya mengajaknya ikut outbond dan permainan ketangkasan. Bisa dengan panjat tali, berjalan di titian kayu atau paralayang. Aktivitas fisik yang menantang keberanian akan melatih anak bahwa keberanian datang dari keinginan diri sendiri dan kepercayaan dirinya. Ayah, adalah sosok yang mendorong anak untuk melangkah lebih jauh, bergerak lebih tinggi dan berseru, "Ayo, ayah tahu kamu bisa melakukannya. Kenapa tidak berdiri dan mencoba lagi?"

(hst/fer)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads