Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Orang Tua, Begini Tips Menghadapi Anak Remaja yang Mudah Galau

wolipop
Kamis, 11 Des 2014 17:26 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta -

Menghadapi anak yang tengah beranjak remaja memang tidak mudah. Umumnya mereka memiliki dunianya sendiri sehingga sulit untuk diajak melakukan kegiatan bersama keluarga. Sebagian orang tua juga kadang merasa kecewa ketika buah hati yang sedang pubertas lebih mementingkan teman daripada ayah, ibu, atau saudara-saudaranya. Apalagi dengan mood swing atau perasaan yang berubah-ubah seperti sering galau tidak jelas.

‎Psikolog anak Efnie Indiranie, M.Psi menyatakan jika anak remaja, terutama mereka yang berusia 12-13 tahun memang tengah mengalami titik badai. Jadi wajar jika mereka memiliki emosi yang tidak stabil seperti tiba-tiba marah atau mudah tersinggung. Mereka pun kerap 'mendewakan' kawan yang memang menjadi salah satu ciri fase remaja. Untuk itu, Efnie menyarankan agar para orang tua terutama ibu bisa berusaha menjadi teman mereka.

"Salah satu ciri teman adalah tempat curhat. Jadi kita harus siap mendengarkan, jangan diinterupsi atau di-judge. Kita juga harus tahu dunia mereka. Remaja memang bisa beradaptasi tapi kita orang dewasa memiliki kemampuan berpikir yang lebih baik. Jadi harus diawasi," ungkap Efnie saat menjadi pembicara Intimate Session Oreo di Restaurant Locanda, Kamis (11/12/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

‎Selain berusaha mendengarkan curhatan mereka secara obyektif, disarankan agar para orang tua juga mengetahui apa yang anak remaja mereka minati. Karena hal favorit anak bisa menjadi bahan obrolan yang membuat hubungan jadi lebih dekat. Ketika mengajak mereka untuk bergabung ke acara keluarga, hindari kesan menyuruh namun gunakan pendekatan yang lebih persuasif.

"Remaja itu tidak bisa diinstruksikan. Kalau sama teman mereka ada negosiasi kan biasanya.‎ Kita juga bisa begitu," saran psikolog lulusan Universitas Kristen Maranatha Bandung itu.

Permasalahan orang tua yang memiliki anak puber, bukan hanya sulit diajak datang ke acara keluarga. Remaja yang sudah mulai mengenal lawan jenis atau pacaran juga menjadi perhatian para orang tua. Terlebih saat ini ini pacaran sudah dimulai sejak Sekolah Dasar. Seperti anak-anak dari presenter Nadya Mulya. Ibu dari dua anak perempuan bernama Nadine dan Nuala tersebut sempat kaget karena dua anaknya yang berusia delapan dan lima tahun sudah memiliki kekasih. Nadya dan sang suami bahkan sampai dipanggil oleh guru karena dua anaknya itu ketahuan sudah pacaran.

Berbeda dengan sang suami, Dastin yang menyuruh anaknya untuk tidak pacaran sebelum lulus S2, Nadya memilih untuk tidak menanggapinya secara berlebihan namun juga tidak bersikap acuh. Presenter infotainment itu bahkan kerap berdiskusi mengenai pacar anak-anaknya. "Kalau untuk urusan pacaran saya takutnya mereka trauma ketika sudah besar nanti nggak mau cerita. Jadi tidak terlalu dilarang. Untuk yang TK, saya alihkan saja perhatiannya. Seperti waktu ulang tahun kemarin temanya girls only. Jadi nggak mikirin pacar,"‎ cerita Puteri Pariwisata versi Puteri Indonesia 2014 itu.

Anak zaman sekarang ‎memang wajar jika tumbuh dewasa lebih cepat. Menurut Efnie hal tersebut dikarenakan banyaknya gizi yang mereka asup bahkan sejak dalam kandungan. Alhasil para anak perempuan juga cukup banyak yang cepat mengalami menstruasi. Hal tersebut cukup dikhawatirkan karena bisa membuat mereka lebih rentan penyakit di kemudian hari. Untuk itu, Efnie menyarankan agar remeja putri banyak melakukan kegiatan fisik.

"Aktivitas fisik akan mengaktivasi hormon endorphin, bukan horman seks. Jadi menstruasi bisa ditunda," tambah Efnie.

(ami/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads