Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Tak Perlu Merasa Bersalah, Ini Dampak Positif Ibu Bekerja

wolipop
Kamis, 20 Nov 2014 16:43 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

dok. Thinkstock
Jakarta - Mengurus anak sambil berkarir banyak dilakukan wanita di masa sekarang. Tuntutan ekonomi serta keinginan untuk mengaktualisasi diri menjadi motivasi sebagian para wanita karir ini. Namun bukan rahasia lagi jika para ibu kerap merasa bersalah ketika meninggalkan anak di rumah untuk bekerja. Tak jarang, para wanita karir menjadi semakin resah ketika anak mulai bertambah besar sehingga mulai berpikir untuk berhenti berkarir saja.

Menurut psikolog anak, Efnie Indiranie‎, M.Psi wanita yang berperan ganda sebagai ibu rumah tangga serta pekerja tak melulu memberi dampak negatif pada anak mereka. Sebenarnya, selain bisa memberikan penghidupan yang lebih baik, ibu bekerja juga bisa memberi kontribusi positif pada tumbuh kembang buah hati. Apa saja?

‎Hal positif pertama yang ibu bekerja bisa tanamkan pada benak anak adalah bahwa ibu mereka merupakan role model yang baik. Ketika buah hati melihat ibu memiliki prestasi karir yang cemerlang, menghasilkan uang namun masih bisa meluangkan waktu untuknya, baik anak perempuan atau lelaki akan mencontohnya ketika mereka berkeluarga nanti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menjadi role model, ‎ibu bekerja juga bisa menciptakan sikap empati pada anak. Misalnya ketika para ibu sudah terlihat atau mengatakan jika mereka lelah selepas pulang kantor. Anak-anak yang sudah cukup dewasa mengerti untuk merasa kasihan sehingga tidak terlalu meminta dilayani. Mereka pun bisa menjadi lebih mandiri.

"‎Ibu bekerja bisa memberi dampak positif pada anak asal emosinya stabil dan memiliki pengaturan waktu yang baik. Kalau tidak, anak bisa lebih percaya dengan orang lain daripada ibunya sendiri atau lebih mencari si 'mbak'," ujar Efnie ketika mengisi acara pengenalan kompetisi foto Oreo #AsyiknyaBersama di Restauran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/11/2014).

Saat merasa bersalah, para ibu bekerja juga kerap memanjakan anak dengan barang-barang.‎ Mereka cenderung lebih sering menuruti apa yang anak inginkan sebagai hadiah karena kerap ditinggal kerja. Sebenarnya hal itu tidak baik karena akan mendorong anak menjadi manja dan konsumtif. Sebaiknya manjakan anak dengan perhatian dan kasih sayang daripada sesuatu yang bersifat material. Hal itu juga yang sering diterapkan oleh produser film, Sheila Timothy.

"Kadang ibu suka ada guilty feeling. Kita jangan jadi memanjakan anak ketika sedang bersama mereka. Kebersamaan keluarga harus tetap sehat. Kasih tahu kenapa kita kerja supaya mereka lebih mengerti," saran produser Pintu Terlarang dan Tabula Rasa yang memiliki empat anak itu saat hadir menjadi pembicara di acara Oreo.

Hal senada juga dikatakan oleh psikolog Efnie. Ia menyatakan jika ingin menenangkan anak karena sering ditinggal berkarir, Anda bisa melakukannya dengan hal kecil. Misalnya dengan membangunkan anak dengan tersenyum dan nada suara yang menyenangkan.

"Salah satu hal yang masuk dalam memori jangka panjang anak adalah ekspresi wajah ibu. Jadi bangunkanlah anak dengan tersenyum. Karena saat bangun tidur, kita dalam kondisi seperti dihipnotis. Dengan nada suara yang menenangkan mood anak untuk sepanjang hari juga jadi lebih baik," tambah Efnie.

(ami/eny)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads