Bagi wanita menjadi bridesmaid di pernikahan sahabat atau saudari terdekat memang merupakan sebuah kehormatan. Tapi tugas tersebut sering kali dianggap sebagai beban karena menuntut mereka berpenampilan maksimal. Selain merias rambut dan wajah, para pendamping pengantin juga kerap diminta memakai seragam yang bisa jadi menguras kantong.
Seorang wanita bernama Jaelle Cooper menceritakan pengalamannya 14 kali menjadi bridesmaid. Ia sendiri sudah menghadiri pernikahan sebagai tamu lebih dari 30 kali. Jaelle mengaku senang bisa menjadi bagian dan berpartisipasi dalam hari terpenting orang-orang terdekat. Saking seringnya menjadi bridesmaid, ia bahkan merasa sudah pakar. Sayangnya, Jaelle menghadapi konsekuensi tak terduga dari hubungan sosialnya.
"Sulit karena aku mencintai wanita-wanita ini tapi sekarang aku merasa aku sudah jadi pakar dalam pernikahan. Sulit ketika kamu ingin ada di sana dan ikut berbahagia tapi kamu tahu itu butuh banyak usaha, waktu, dan uang," katanya.
Dalam satu tahun, Jaelle enam kali menjadi bridesmaid yang membutuhkan modal hingga $ 4.000 atau sekitar Rp 61 jutaan. Sayangnya, Jaelle mendapatkan uang tersebut dari utang kartu kredit. Wanita berusia 27 tahun itu pun merasa bak di film 27 Dresses.
"Bagian tersulit tentu aspek finansial. Sangat sulit bahkan jika kamu pintar mengatur uang dan kamu menabung, biayanya menumpuk. Pastikan kamu siap secara finansial untuk berapa banyak uang yang diperlukan sebelum kamu berkomitmen. Aku belajar keras dengan semua utang kartu kredit. Jadi, pastikan kamu menangkan untuk bisa menghabiskan banyak uang untuk acara-acara itu," katanya dilansir Newsweek.
Menghindari acara sosial mungkin sulit untuk sebagian orang. Untuk kamu yang dipercayai jadi bridesmaid tapi punya budget ketat, ia menyarankan untuk tidak memaksakan dan memilih opsi yang lebih hemat. Selain itu, jangan merasa terbebani membayar semua pengeluaran di pernikahan teman atau jujur kepada yang mengundang bahwa kamu mungkin tidak punya uang untuk beberapa hal. Diakuinya, jika masalahnya berawal karena tidak bisa bilang tidak.
"Aku jadi kesusahan karena aku suka menyenangkan orang lain dan tidak bisa bilang tidak jadi aku terus saja menambah biaya ke kartu kredit dan aku jadi tidak bijak. Aku belajar banyak sejak itu dan aku belum bisa bayar," ujarnya.
(ami/ami)