4 Kandungan Skincare Anti-Aging yang Direkomendasikan Dokter Kulit

Tekstur kulit dewasa tentu tidak sama lagi dengan kulit remaja. Perubahan yang terjadi setelah usia 30 tahun biasanya meliputi munculnya garis halus, kulit terlihat kusam, muncul kerutan, serta berkurangnya elastisitas. Pada fase ini, perawatan untuk kulit dewasa harus disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi agar kulit tetap sehat dan terawat.

Pemilihan skincare untuk kulit dewasa tidak hanya sekadar mengikuti tren atau kemasan yang menarik, tetapi harus berfokus pada kandungan yang mampu mengatasi tanda-tanda penuaan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan bahan aktif dalam setiap produk skincare yang digunakan agar kulit tetap sehat, lembap, dan tampak lebih muda.

Bagi kamu yang ingin mulai merawat kulit dewasa atau menggunakan skincare anti-aging agar kulit tetap segar seperti saat remaja, berikut empat kandungan penting dalam skincare untuk mengatasi tanda-tanda penuaan:

Retinol

Bahan aktif turunan vitamin A ini dikenal memiliki banyak manfaat dan menjadi andalan untuk melawan tanda-tanda penuaan. Retinol bekerja dengan merangsang produksi kolagen agar kulit kembali kencang dan elastis.

"Retinol telah lama menjadi standar emas perawatan kulit anti-penuaan karena memberi sinyal pada sel untuk bekerja seperti sel yang lebih muda dan lebih sehat, sehingga sel membangun kolagen dan elastin, meningkatkan pergantian sel, mempertahankan kelembapan, serta memperbaiki warna dan tekstur," ujar dokter kulit bersertifikat Dendy Engelman, MD seperti dikutip dari Glamour.

Selain itu, retinol juga dikenal memiliki manfaat lain seperti merangsang pergantian sel kulit, mengurangi garis halus dan kerutan, mengatasi hiperpigmentasi, membantu melawan jerawat, dan membuat kulit tampak cerah. Karena itu, bahan ini sangat direkomendasikan untuk perawatan kulit dewasa.

Namun, karena retinol merupakan bahan aktif yang cukup sensitif, penting untuk memulainya secara bertahap agar kulit dapat beradaptasi. Bagi pemula, disarankan pemakaian satu kali seminggu. Jika sudah terbiasa, frekuensinya dapat ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali seminggu.