Produk Jerawat Ini Ditarik dari Pasaran, Diduga Mengandung Zat Pemicu Kanker
Produk perawatan jerawat 'Effaclar Duo' dari La Roche-Posay, resmi ditarik dari peredaran. Dalam produknya, ditemukan dugaan kandungan benzena, zat kimia yang dikenal sebagai pemicu kanker (karsinogen).
Keputusan ini dilakukan secara sukarela dan proaktif oleh L'OrΓ©al yang merupakan induk perusahaan, bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), meski hingga kini FDA belum mengeluarkan larangan resmi terhadap produk tersebut.
"Dalam koordinasi erat dengan FDA, kami memutuskan untuk menarik sisa produk Effaclar Duo dengan formula saat ini dari toko-toko," jelas perwakilan L'OrΓ©al dalam pernyataan resminya kepada Bloomberg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penarikan ini bermula dari temuan laboratorium independen Valisure, yang berbasis di Connecticut, Amerika Serikat. Pada tahun 2023, Valisure menemukan bahwa produk-produk jerawat yang mengandung benzoyl peroxide (BPO), termasuk Effaclar Duo, berpotensi menghasilkan benzena, terutama ketika disimpan atau dipaparkan pada suhu tinggi.
"Produk obat jerawat berbahan dasar BPO pada dasarnya tidak stabil dan dapat menghasilkan tingkat benzena yang sangat tinggi ketika ditangani atau disimpan dalam suhu panas, yang mungkin terjadi saat produk dikirim atau disimpan oleh konsumen," tulis laporan Valisure.
Benzena sendiri adalah zat kimia berbahaya yang telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk leukemia dan kanker darah lainnya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC).
Effaclar Duo dikenal luas sebagai krim perawatan jerawat unggulan dari La Roche-Posay, dijual seharga $35,99 (sekitar Rp 560.000). Produk tersebut mengandung 5,5% benzoyl peroxide dalam bentuk mikronisasi untuk memerangi jerawat membandel.
Penelitian Valisure juga menemukan benzena pada berbagai produk jerawat lainnya, seperti Proactiv, serta produk perawatan tubuh lain seperti sunscreen, antiperspiran, dry shampoo, dan hand sanitizer dari berbagai merek ternama yang beredar di pasaran Amerika Serikat.
"Ini bukan hanya masalah satu produk, tapi lebih luas dan menyangkut keselamatan banyak produk konsumen yang digunakan sehari-hari," ujar David Light, CEO Valisure, seperti dikutip dari Bloomberg.
Meskipun Valisure telah mengajukan petisi formal kepada FDA untuk menarik produk berbasis BPO dari pasaran, hingga kini FDA belum mengeluarkan regulasi resmi. Sebaliknya, FDA hanya mengeluarkan surat tanggapan sementara, menyatakan bahwa peninjauan dan analisis atas klaim Valisure masih berlangsung.
(kik/kik)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Serum Vitamin C Korea Terbaru yang Lembut di Kulit Tanpa Mengiritasi
Trik Keramas TikTok Viral Shampoo Sandwich, Bisa Bikin Rambut 'Badai'?
Jakarta x Beauty 2025
Berburu Skincare Viral di Jakarta X Beauty 2025, Skintific Diskon 50%
Ini Rahasia Rambut Sehat Berkilau Tasya Farasya dan Davina Karamoy
Jakarta x Beauty 2025
Cara Dapat Produk Gratis di Jakarta X Beauty 2025, Sunscreen Hingga Vitamin
8 Foto Pernikahan Mewah Putri Kamboja Gen Z dengan Putra Konglomerat
Potret Pasangan Ikonik Shah Rukh Khan & Kajol Resmikan Patung DLJJ di London
Heboh Rumor Pacaran Jungkook BTS dan Winter aespa, Ini Kata Agensinya
Penampilan Terbaru Dilraba Dilmurat Jadi Sorotan, Picu Rumor 'Kloning'












































