Filler telinga jadi prosedur yang tren tren di Asia belakangan ini. Prosedur ini umumnya dilakukan untuk membuat wajah terlihat lebih kecil atau memperbaiki daun telinga yang mulai kendur.
Dr. Jenny Liu, seorang dermatologist, menjelaskan bahwa filler telinga menjadi salah satu permintaan paling populer dari pasien di China dan Korea Selatan. Prosedur ini melibatkan injeksi hyaluronic acid ke area telinga sehingga telinga tampak lebih penuh.
Ada juga teknik lain yang menambahkan potongan tulang rawan di belakang telinga untuk membuat tampilannya lebih menonjol saat dilihat dari depan.
"Selain efek mengangkat, filler ini juga membuat telinga terlihat lebih melebar, yang menciptakan ilusi wajah lebih kecil. Di Asia, tren wajah kecil sangat diminati," jelas Dr. Liu, seperti dikutip dari New York Post.
Telinga yang menonjol juga secara tradisional dianggap sebagai simbol keberuntungan di Tiongkok. Minat terhadap estetika ini juga terinspirasi oleh bintang K-pop, seperti Haerin personel girlband NewJeans, yang dikenal karena fitur wajahnya menyerupai elf atau peri.
Seperti prosedur estetika lainnya, filler telinga memiliki risiko yang harus diwaspadai. Dr. Deepak Dugar, seorang dokter bedah di Beverly Hills, AS, memperingatkan bahwa prosedur ini bisa berisiko bagi beberapa pasien dan dapat menyebabkan 'cauliflower ear'.
Seperti dilansir Daily Mail, cauliflower ear adalah kondisi di mana telinga menjadi permanen cacat dan bengkak akibat penggumpalan darah atau cairan yang terperangkap di bawah kulit.
"Menurut saya, melakukan filler di bagian atas dan samping telinga sangat berisiko, dan saya pribadi tidak akan pernah merekomendasikan prosedur ini untuk pasien saya," tegasnya.
Simak Video "Video Yuni Shara Ngomongin Tren Oplas: Itu Semua Pilihan"
(hst/hst)