×
Ad

Nama Mirip, Pembuat Sabun Menang Lawan Carolina Herrera Soal Merek Dagang

Hestianingsih Hestianingsih - wolipop
Senin, 09 Sep 2024 15:31 WIB
Desainer Carolina Herrera, kanan, berpose untuk fotografer bersama jurnalis Amy Fine Collins. Foto: AP/Mary Altaffer
Jakarta -

Kemiripan nama brand dalam sebuah bisnis sering kali terjadi hingga menimbulkan masalah hukum. Seperti yang dialami rumah mode Carolina Herrera dan seorang pengusaha UKM (usaha kecil menengah) asal Peru.

Carolina Herrera, brand fashion dan wewangian asal Spanyol, harus menelan pil pahit ketika gugatannya terhadap wanita bernama María Carolina Herrera kalah di pengadilan. Wanita tersebut berhak menjalankan bisnis dengan nama Herrera setelah pengadilan mengizinkan penggunaan nama belakangnya tersebut untuk produk sabun yang dipasarkannya di Peru.

María Carolina Herrera tinggal di Ate-Vitarte, sebuah kawasan perumahan di Lima, Peru, tempat dia menjalankan bisnis sabun kecil-kecilannya. Bisnisnya itu awalnya berjalan dengan tenang, sampai pada 2021, terlibat perselisihan hukum dengan perusahaan milik perancang busana Venezuela, Carolina Herrera.


Maria Carolina Herrera. Foto: Dok. Oddity Central

Semuanya bermula ketika putra Maria, Dario Morales, ingin mendaftarkan merek sabunnya La Jabonera by María Herrera ke Institut Nasional Pertahanan Persaingan dan Perlindungan Kekayaan Intelektual (INDECOPI). Pengajuan merek dagang tersebut langsung ditentang oleh Carolina Herrera Ltd., dengan argumen bahwa merek lainnya di industri kecantikan dengan nama Herrera akan menimbulkan kebingungan bagi konsumen di Peru.

INDECOPI pun dihadapkan pada tantangan untuk menyelesaikan perselisihan antara pengusaha kecil lokal yang mencoba menggunakan nama belakangnya sendiri sebagai merek dengan perusahaan global yang sudah besar dan mendunia.

"Carolina Herrera adalah nama saya, tercantum di KTP dan saya adalah orang Peru. Saya punya segala hak untuk menggunakannya karena memang sesuai. Anak saya ingin memberi kejutan untuk Natal dengan mendaftarkannya sebagai merek dagang. Tak lama setelahnya, saya menerima pemberitahuan dari pengacara yang menyatakan, 'Bu, apakah Anda mau saya beri nasihat tentang masalah Anda dengan INDECOPI? Saya bilang: Apa-apaan!'" tuturnya, seperti dikutip dari Oddity Central.

Sabun Buatan Maria Carolina Herrera. Foto: Dok. Oddity Central

Ternyata Carolina Herrera Ltd. telah memblokir pendaftaran merek dagang La Jabonera by María Herrera, dengan alasan bahwa kedua perusahaan tersebut menjual produk kosmetik dan kesamaan nama merek dapat membingungkan konsumen dan merusak citra merek tersebut. Tak mau mengalah, putra María Carolina bersikeras melawan di pengadilan.

Pengacara putranya berpendapat bahwa bukan hanya ibunya yang bernama Carolina Herrera, namun nama Herrera cukup umum di Peru, sehingga tidak ada risiko kebingungan dengan merek Carolina Herrera. Selain itu, kedua merek tersebut sangat berbeda baik dari desain logo maupun jenis produk yang dijual.

Setelah lebih dari dua tahun litigasi dan beberapa kali banding, INDECOPI akhirnya memenangkan María Carolina Herrera, dengan putusan yang menyatakan bahwa tidak ada risiko kebingungan antara kedua merek tersebut. Keduanya pun dapat menjalankan bisnis masing-masing tanpa masalah.



Simak Video "Video: Masyarakat Desak Hadirnya Ruang Publik yang Aman dari Kekerasan"

(hst/hst)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork