Jeffrey Epstein Bayar Wanita Ini Rp 218 Juta untuk Melayani Pangeran Inggris

Virginia Giuffre, korban perdagangan seksual Jeffrey Epstein mengklaim bahwa dia dibayar dengan sejumlah uang untuk melayani Pangeran Andrew dari Inggris. Dalam dokumen pengadilan terungkap, bayaran tersebut sebesar 11 ribu poundsterling atau sekitar Rp 218 juta.

Virginia menuntut Jeffrey yang telah meninggal bunuh diri itu karena memintanya untuk berhubungan seks ketika dia baru berusia 17. Pengakuan ini muncul sebagai bagian dari dokumen-dokumen terbaru dalam klaim pencemaran nama baik Giuffre terhadap Ghislaine Maxwell pada tahun 2015.

Meskipun Giuffre mendapat bayaran dari Epstein, Pangeran Andrew dengan tegas membantah melakukan kesalahan apa pun dan menyatakan tidak pernah bertemu Giuffre. Dia bahkan menyelesaikan gugatan kasus pelecehan seksual yang diajukan oleh Giuffre terhadapnya dengan membayar £12 juta tanpa mengakui tanggung jawab.

Dalam dokumen tersebut, Giuffre juga menggambarkan bagaimana dia dipaksa oleh Epstein dan Maxwell ke selatan Prancis untuk bertemu dengan seorang pemimpin dunia. Meskipun dia tidak mengetahui nama pemimpin tersebut, Giuffre menyatakan bahwa dia diperkenalkan sebagai seorang pangeran.

Selama proses pengadilan, Epstein menolak menjawab pertanyaan apakah dia dan Maxwell memerintahkan Giuffre untuk terlibat dalam aktivitas seksual dengan Pangeran Andrew pada tahun 2001. Pengacara Giuffre, Paul Cassell, bertanya apakah informasi yang terkumpul dalam proses hukum ini berpotensi mempengaruhi reputasi Pangeran Andrew, tetapi Epstein menolak menjawab.

Dokumen yang baru dirilis itu mencakup lebih dari 200 halaman, mengungkapkan detail mendalam tentang klaim Giuffre dan tanggapan Epstein yang sering kali menolak untuk memberikan jawaban.

Dalam dokumen pengadilan tersebut juga dibuka ke publik. Nama sejumlah selebriti juga ikut terseret. Dari Leonardo DiCaprio, Cate Blanchett, Cameron Diaz hingga Bruce Willis yang ternyata memiliki hubungan dengan mendiang pengusaha yang terlibat dalam kasus perdagangan seks. Meski begitu, tidak berarti mereka terlibat dalam tindakan melanggar hukum.