Ini Aroma Parfum yang Paling Disukai Orang Indonesia
Anggi Mayasari - wolipop
Kamis, 15 Feb 2018 12:26 WIB
Jakarta
-
Seperti halnya fashion, wewangian parfum juga memiliki tren tersendiri. Setiap tahun aroma parfum yang populer pun berbeda-beda.
Di Indonesia sendiri, beberapa tahun belakangan banyak orang cenderung memilih parfum yang beraroma manis. Hal itu diungkapkan oleh parfum expert dari Firmenich Fragrance House Marina Pryana, yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia khususnya millenial kini lebih berani berekspresi dalam memilih parfum.
"Dulu di Indonesia belum bisa tuh terima vanilla, karena vanilla itu terlalu manis. Tapi, sekarang vanilla sudah banyak, softener pun udah banyak pakai vanilla karena lebih long lasting dan itu mempengaruhi pilihan wangi di Indonesia," terang Marina saat ditemui Wolipop usai acara Royale Parfum Collection So Klin di Plaza Senayan Arcadia, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2018)
Menurut Marina wewangian seperti sitrus atau buah hingga bunga sudah biasa. Sementara itu, banyak orang kini yang menginginkan sesuatu wangi yang berbeda.
"Seperti di cologne kita jadi suka. Anak-anak remaja sekarang kan millenial lebih berani mencoba. Nah vanilla yang ada musk itu mereka berani coba," jelas Marina.
"Sesuatu yang gourmet ada wangi macaroon, wangi cokelat mereka sudah mau coba," tambahnya.
Selain itu, wangi buah-buahan pun berevolusi menjadi lebih kompleks. Dua tahun belakangan ini pun sudah banyak produk-produk lokal termasuk body care seperti sabun memilih wewangian seperti itu.
"Dulu wangi buah single seperti aroma apel. Nah sekarang jadi lebih kompleks misalnya udah mulai red fruit jadi buah-buahan berry campur dengan sitrus. Apel pun untuk yang kombinasi," ucap Marina.
"Jadi yang tadinya wanginya fresh kesan baru mandi gitu ya, tapi sekarang enggak. Maunya kesannya lebih luxury, lebih glamor," imbuhnya.
Wanita berusia 33 tahun yang juga sebagai marketing manager di Firmenich ini menambahkan bahwa berbeda dengan tren aroma parfum di luar negeri. Menurutnya aroma vanilla dianggap sudah biasa di sana.
"Karena cuaca kan mempengaruhi. Mereka winter suka sesuatu yang hangat, vanilla itu bikin kesannya yang nyaman. Malah mereka sekarang trennya lebih ke tropikal. Mereka sekarang menganggapnya tren coconut lebih eksotis. Bagi kita kan itu biasa. Tapi, bagi mereka yang aromatik coconut itu menarik, dan yang wangi-wangi laut gitu di mereka trendi tapi di kita sudah biasa," ungkap Marina (agm/agm)
Di Indonesia sendiri, beberapa tahun belakangan banyak orang cenderung memilih parfum yang beraroma manis. Hal itu diungkapkan oleh parfum expert dari Firmenich Fragrance House Marina Pryana, yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia khususnya millenial kini lebih berani berekspresi dalam memilih parfum.
"Dulu di Indonesia belum bisa tuh terima vanilla, karena vanilla itu terlalu manis. Tapi, sekarang vanilla sudah banyak, softener pun udah banyak pakai vanilla karena lebih long lasting dan itu mempengaruhi pilihan wangi di Indonesia," terang Marina saat ditemui Wolipop usai acara Royale Parfum Collection So Klin di Plaza Senayan Arcadia, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2018)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti di cologne kita jadi suka. Anak-anak remaja sekarang kan millenial lebih berani mencoba. Nah vanilla yang ada musk itu mereka berani coba," jelas Marina.
Foto: Thinkstock |
"Sesuatu yang gourmet ada wangi macaroon, wangi cokelat mereka sudah mau coba," tambahnya.
Selain itu, wangi buah-buahan pun berevolusi menjadi lebih kompleks. Dua tahun belakangan ini pun sudah banyak produk-produk lokal termasuk body care seperti sabun memilih wewangian seperti itu.
"Dulu wangi buah single seperti aroma apel. Nah sekarang jadi lebih kompleks misalnya udah mulai red fruit jadi buah-buahan berry campur dengan sitrus. Apel pun untuk yang kombinasi," ucap Marina.
"Jadi yang tadinya wanginya fresh kesan baru mandi gitu ya, tapi sekarang enggak. Maunya kesannya lebih luxury, lebih glamor," imbuhnya.
Foto: Thinkstock |
Wanita berusia 33 tahun yang juga sebagai marketing manager di Firmenich ini menambahkan bahwa berbeda dengan tren aroma parfum di luar negeri. Menurutnya aroma vanilla dianggap sudah biasa di sana.
"Karena cuaca kan mempengaruhi. Mereka winter suka sesuatu yang hangat, vanilla itu bikin kesannya yang nyaman. Malah mereka sekarang trennya lebih ke tropikal. Mereka sekarang menganggapnya tren coconut lebih eksotis. Bagi kita kan itu biasa. Tapi, bagi mereka yang aromatik coconut itu menarik, dan yang wangi-wangi laut gitu di mereka trendi tapi di kita sudah biasa," ungkap Marina (agm/agm)
Hobbies & Activities
Penggemar Gitar Akustik Perlu Coba! Donner DAG-1CE Bisa Jadi Gitar Andalanmu
Health & Beauty
Dilema Pilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif? 2 Sunscreen Ini Bisa Jadi Pilihanmu
Hobbies & Activities
iReborn Treadmill Elektrik Paris: Biar Olahraga Jadi Lebih Praktis, Nyaman, dan Konsisten
Health & Beauty
Lip Care Goals! 3 Produk Andalan Untuk Bibir Halus dan Sehat Sepanjang Hari
Artikel Terkait
ARTIKEL LAINNYA
7 Skincare Korea Terbaik di 2025 Menurut Dermatolog
Jakarta X Beauty 2025
Cerita Jastiper Omzet Tembus Rp 10 Juta Sehari di Jakarta X Beauty 2025
Jakarta X Beauty 2025
Berburu Promo Perawatan Rambut di Jakarta X Beauty 2025, Ada Diskon 60%
Jakarta X Beauty 2025
Yuk Daur Ulang Kemasan Kosmetik dan Skincare Bekas di Jakarta X Beauty 2025
Serum Vitamin C Korea Terbaru yang Lembut di Kulit Tanpa Mengiritasi
Most Popular
1
Potret Pernikahan Selebgram Amanda Zahra yang Trending, Jadi Pengantin Sunda
2
Viral Verificator
Banjir Bandang Aceh, Viral Guru Ungkap Detik-detik Mencekam Saat Air Meluap
3
APT Sukses Besar, Rose BLACKPINK Raih Gelar 'Global Hitmaker of the Year'
4
Michael Kors Bawa Liburan ala New York ke Jakarta dengan Bola Salju 6 Meter
5
Tampak Kaya Raya Ternyata Gelandangan, Pria Tipu 5 Wanita Berakhir Ditangkap
MOST COMMENTED












































Foto: Thinkstock
Foto: Thinkstock