Bukan Dipakai, Bedak & Eyeshadow Justru Jadi Makanan Sehari-hari Wanita Ini

Jakarta - Wanita asal Toledo, Ohio, Amerika Serikat ini benar-benar punya kecanduan yang aneh. Jika wanita pada umumnya menggunakan perlengkapan make-up seperti bedak dan eyeshadow untuk merias diri, dia justru menjadikan benda-benda tersebut makanan sehari-harinya. Duh!

"Aku tidak bisa hidup tanpa makan make-up. Kamu tidak bisa bayangkan bagaimana rasanya make-up itu beserta segala warnanya. Sama seperti kamu sangat suka makan permen kesukaan," begitu kata wanita bernama Brittoni tersebut.

Brittoni berbagi cerita soal kecanduan anehnya ini dalam tayangan reality show TLC. Wanita itu mengaku, kecanduannya makan make-up ini sudah dimulai sejak usianya lima tahun. Awalnya dia hanya tertarik dengan warna-warni perlengkapan make-up ibunya. Ketertarikan itu membuatnya mencoba bagaimana rasa make-up tersebut.

"Begitu aku mencobanya, aku tidak bisa berhenti memakan make-up," ucap wanita 22 tahun itu yang bisa makan 15 sampai 20 bedak setiap harinya, seperti dikutip Mail Online.

Selain bedak, Brittoni juga suka mengunyah eyeshadow. Eyeshadow favoritnya adalah yang memiliki warna metalik. "Warna terang biasanya rasanya lebih bersih ketimbang warna gelap," ujar wanita yang juga suka memakan eyeshadow warna putih dan cokelat muda itu.

Kecanduannya makan make-up ini dulu disembunyikan Brittoni dari keluarganya, terutama sang ibu. Dia memilih tidak terbuka mengenai perilaku anehnya itu karena malas memberikan penjelasan pada mereka.

Kini, karena begitu candunya makan make-up, Brittoni bisa menghabiskan US$ 200 seminggu untuk membeli perlengkapan kosmetik. Saat berbelanja alat make-up ini, dia punya kebiasaan aneh yang sebenarnya kurang baik.

"Saat aku datang ke toko, aku harus mencoba untuk memastikan aku membeli yang aku suka. Biasanya aku menaruhnya sedikit di tangan, dan setelah memastikan tidak ada orang, aku akan menjilatnya. Jika ternyata aku tidak suka, aku akan mengembalikannya," cerita Brittoni.

Kebiasaan makan make-up ini pastinya bukanlah hal baik. Brittoni sudah menyadarinya. Sejak usia 12 tahun, dia didiagnosa memiliki masalah jantung. Masalah kesehatan tersebut kemungkinan besar karena kecanduan anehnya tersebut.


(eny/kik)