Pisah dari Pasangan, Pria Lebih Merana Ketimbang Wanita di Hari Valentine

Jakarta - Bagi pasangan yang baru saja bercerai atau putus cinta, Valentine mungkin menjadi hari paling menyebalkan. Saat banyak orang saling mengungkapkan rasa cinta, mereka justru berada dalam kesendirian.

Namun cara orang menyikapi kesendirian di Hari Valentine ternyata berbeda antara pria dan wanita. Hasil survei NextLove terhadap lebih dari 3.000 orang menunjukkan bahwa pria cenderung membenci Hari Kasih Sayang yang jatuh setiap tanggal 14 Februari ketimbang wanita.

NextLove, situs kencan khusus pasangan bercerai dan orangtua tunggal, mengungkapkan bahwa mayoritas pria yang cerai tahun lalu dan melakukan kencan online masih merasa marah dan kesepian di Hari Valentine. Sebanyak 35 persen pria marah dan 33 persen kesepian. Hanya 9 persen pria yang bersemangat mencari cinta lagi secara online di Hari Valentine setelah cerai.

Baca juga: 10 Kado Valentine Super Mewah yang Diberikan Artis ke Pasangannya

Sementara wanita justru lebih bersemangat menyambut Hari Valentine setelah perceraian. Ada 36 persen wanita yang senang merencanakan kencan mereka pascacerai saat Valentine.

Hasil survei terhadap 3.462 anggota yang mendaftar di NextLove dalam enam bulan terakhir ini menunjukkan bahwa wanita lebih bisa 'berdamai' dengan kesendirian setelah cerai atau pisah dari pasangannya.

"Wanita lebih positif dan kuat daripada pria dalam menghadapi kesendirian. Pria lebih terbiasa mempunyai pasangan di sisi mereka yang membuat hidup mereka lebih mudah. Dan ketika tidak punya pasangan, mereka merasa lebih rapuh," jelas Founder dan CEO NextLove Sigurd Vedal.

Meski begitu, tak sedikit pula wanita bercerai yang merasa kesepian di Hari Valentine. Ada 5 persen responden wanita yang mengaku masih marah dengan mantan suaminya, jadi Valentine dianggap sebagai hari sial bagi mereka. (hst/eny)