Duh, Mantan Finalis Miss Germany Diancam Dibunuh karena Memacari Pria Korea

Jakarta - Gara-gara berpacaran dengan pria berdarah Korea, seorang Youtuber mendapat ancaman pembunuhan. Farina Behm, mantan finalis Miss Germany mengungkapkan keresahannya karena ancaman tersebut, lewat video yang diunggahnya di YouTube.

Wanita dengan nama beken Farina Jo tersebut berpacaran dengan seorang pria Korea Selatan bernama Kim Dong-In. Ia mengaku diancam akan dibunuh karena mengencani orang yang berbeda kultur, ras dan negara.

Foto: Instagram

Farina menceritakan seperti dikutip dari Koreaboo, bahwa keduanya sudah berkencan selama dua tahun. Dong-In sendiri lahir dan besar di Jerman.

Dalam videonya ia mengatakan baik ia maupun kekasihnya tidak pernah mengalami perilaku rasis sejak hidup dan tinggal di Jerman. Terkadang mereka memang sering mendapat tatapan heran dari banyak orang saat jalan bersama sebagai sepasang kekasih, karena fitur wajah yang sangat berbeda. Dong-In berwajah Asia, sedangkan Farina berwajah kental Eropa.

Namun hal itu tidak menjadi penghalang bagi mereka. Farina pun mengaku bahwa selama ini tidak pernah ada orang yang secara langsung mengatakan hal-hal menyakitkan.

Foto: Instagram

Namun di dunia maya, justru kebalikannya. Meskipun banyak netizen mendukung hubungan mereka, tak sedikit juga yang melontarkan ujaran kebencian.

Farima menerima banyak pesan berisi hinaan dan kebencian dan itu membuatnya kaget.

"Aku jujur kaget dan tidak menyangka masih ada saja orang yang memiliki pikiran seperti itu," kata Farina.

Foto: Instagram

Bahkan salah satu netizen mengatakan kalau dia adalahh "perusak ras" bagi negaranya. Ada pula yang mengatakn agar Farina segera mencari "pria yang benar".

Farina merasa bahwa ia perlu menyebarkan pengalaman ini karena mungkin di luar sana banyak pasangan inter-rasial yang menerima ancaman semacam itu. Ia bahkan menerima ancaman dari stalker di Instagram-nya, yang secara frontal ingin menyiksa dan membunuh mereka.

Menanggapi komentar bernada rasis dan kebencian,Farina pun hanya bisa berkata bahwa dirinya merasa kasihan dengan orang-orang tersebut. Tindakan itu menggambarkan kalau mereka tidak mengerti apa arti cinta sebenarnya. (hst/ami)