Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network

Survei: Pria Italia Paling Banyak Selingkuh Dibanding Pria Eropa Lainnya

Alissa Safiera - wolipop
Kamis, 12 Nov 2015 18:34 WIB

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Dok. Thinkstock
Jakarta - Bagi Anda penyuka pria asing, sebaiknya kenali dulu dia lebih dalam sebelum memutuskan hubungan serius. Bisa jadi ia mengikuti tren di negaranya yang suka selingkuh.

Sebuah survei diadakan oleh situs percintaan di Italia, menemukan jika pria-pria di Italia dan Spanyol cenderung suka selingkuh dibandingkan mereka yang tinggal negara-negara Eropa lainnya. Negara Inggris masuk dalam urutan keempat daftar itu, sementara Prancis ternyata dikenal dengan loyalitasnya pada pasangan.

Dari survei yang diadakan di enam negara di Eropa, hasilnya mengatakan jika perselingkuhan paling banyak dilakukan pria daripada wanita. Situs bernama Incontri Extraconiugali ini memiliki 900.000 anggota. Survei pun dilakukan terhadap 1.000 orang yang datang dari negara Inggris, Italia, Spanyol, Belgia, Prancis dan Jerman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Italia dan Spanyol berada di puncak daftar untuk menyelingkuhi pasangan walau telah menikah. Hasilnya 59 persen pria dan 35 persen wanita Italia mencentang kotak 'Ya'. Sementara Spanyol dengan presentase 56 persen pria dan 34 persen wanitanya mengaku berselingkuh.

"Perselingkuhan sangat tabu di kedua negara ini, mungkin itu alasannya mereka justru melakukannya," kata Alex Fantini, kepala dari situs Incontri Extraconiugali memberikan teorinya.

Alex percaya rasa ketika adrenalin berpacu saat melakukan hal yang terlarang, bisa memberi kepuasan. "Italia adalah pecinta yang suka dibahagiakan. Mereka senang dengan ketakutan akan ditemukan dan adrenalin saat mencoba sebuah pengalaman baru," tambahnya.

Teori itu sejalan dengan yang terjadi di Prancis. Pria dan wanita di Prancis kurang dari 30 persen yang pernah berselingkuh. Padahal di Prancis ada situs cari jodoh yang diperuntukkan untuk mereka yang sudah menikah atau dalam hubungan serius. Mereka bahkan memiliki iklan di televisi. Namun survei membuktikan justru negara ini tak terlalu tinggi tingkat perselingkuhannya.

"Dengan perselingkuhan yang mudah dan tersedia, mereka justru kehilangan keinginan itu sejak awal," ujarnya.

(asf/asf)

Anda menyukai artikel ini

Artikel disimpan

Artikel Fokus Selanjutnya
Artikel Terkait
Detiknetwork
Hide Ads